Pemerintah Aceh melalui Dinas Peternakan (Disnak) mengupayakan vaksinasi kembali agar kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) di Aceh tidak kembali meluas, termasuk memberikan obat-obatan kepada sapi yang sudah terkena.

"Besok, kita akan melakukan dan perkuat lagi vaksinasi di Kota Banda Aceh, dan untuk seterusnya kita prioritaskan ke pantai timur," kata Kepala Disnak Aceh Zalsufran di Banda Aceh, Selasa.

Ia mengatakan, kasus PMK secara nasional dan khususnya Aceh kembali muncul akibat kekosongan vaksinasi. Selain itu, virus ini menyasar sapi-sapi kecil yang belum divaksin saat kasus PMK pertama muncul pada 2022 lalu.

Sejauh ini, kata dia, sapi yang terkena PMK di Aceh lebih kurang sudah mencapai 2.500 kasus. Angka tersebut terhitung sejak Agustus 2024 hingga awal tahun ini. Tetapi, juga sudah ada yang mulai sembuh.

"Kalau yang terdata sekarang ada 2.500 sapi, tersebar di Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh Timur, Aceh Utara, Kota Langsa dan Lhokseumawe. Sebagian mungkin sudah ada yang sembuh," ujarnya.

Melihat perkembangan PMK,  Zalsufran menyatakan bahwa Pemerintah Aceh terus berupaya melakukan pengendalian, selain vaksinasi sebagai pencegahan, juga memberikan obat-obatan untuk menyembuhkan sapi yang terkena.

Baca: 2.500 ternak di Nagan Raya sudah divaksin PMK

"Obat-obatan, Pemerintah Aceh sudah mengirimkan ke kabupaten/kota yang terkena di wilayah timur," katanya.

Kemudian, lanjut dia, kalau untuk kabupaten/kota yang belum terpapar PMK, seperti wilayah tengah dan barat selatan Aceh, diharapkan dapat melakukan pencegahan awal lewat penyemprotan desinfektan.

"Kawan-kawan di barat selatan, tengah, kita minta melakukan pembersihan, desinfektan ke semua kandang-kandang sapi masyarakat untuk pencegahan," ujarnya.

Dirinya menambahkan, berkaca dari pengalaman penanganan kasus PMK sebelumnya, permasalahan ini juga dapat diselesaikan dengan pemberian antibiotik, vitamin serta obat-obat herbal tradisional dari masyarakat sendiri.

Misalnya, memanfaatkan temulawak, kunyit untuk melakukan penyembuhan terhadap sapi yang telah terpapar virus PMK tersebut.  

"Karena kita berpengalaman dengan tahun 2022 dulu ya, Insya Allah (dapat dikendalikan). Tapi saya berharap juga untuk terus waspada dan segera melakukan pencegahan dengan cepat," demikian Zalsufran.

Baca: Pemkab Aceh Besar targetkan vaksinasi 15 ribu ternak cegah PMK

Pewarta: Rahmat Fajri

Editor : M.Haris Setiady Agus


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2025