Banda Aceh (ANTARA Aceh) - Calon Rektor Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Banda Aceh Dr dr Syahrul SpS (K) menginginkan perguruan tinggi itu menjadi universitas berkelas dunia, sehingga bisa menghasilkan sumber daya manusia handal.

"Kalau saya terpilih menjadi rektor, maka Unsyiah ke depan menjadi universitas terkenal dan hebat, baik untuk tingkat Indonesia, Asean maupun dunia," kata Syahrul saat mendeklarasikan dirinya sebagai calon Rektor Unsyiah periode 2018-2022 di Banda Aceh, Senin.

Untuk ke arah sana, menurut mantan dekan Fakultas Kedokteran Unsyiah dua periode itu, semua harus mengenal lebih dekat terhadap permasalah yang dihadapi sekarang ini, terutama dalam pelaksanaan dan penerapan Tridharma Perguruan Tinggi.

"Kita harus menemukenali masalah terlebih dahulu, karena Tridharma merupakan tugas pokok dan fungsi utama sebuah perguruan tinggi yang meliputi penyelenggaraan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat," ujar dia pada acara yang dihadiri tokoh pendidikan dan guru besar Unsyiah tersebut.

Aspek pendidikan, menurut dia, percepatan, pemerataan dan peningkatan kualitas SDM perlu segera dilakukan pembenahan secara sistematis dan progresif untuk seluruh program studi yang berjumlah 131 program.

Dikatakan, Unsyiah saat ini menghadapi problema SDM yang tidak disadari. Pada usianya 58 tahun, jumlah guru besar 48 orang, doktor (S3) 486 orang dari total 1.502 dosen untuk melaksanakan proses pendidikan sebanyak 25 ribu mahasiswa.

Dalam kondisi itu, SDM Unsyiah masih rendah, sehingga perlu pemerataan guru besar dan doktor di setiap prodi, sehingga perguruan tinggi yang menjadi "jantung hati" rakyat Aceh bisa berkembang, katanya.

Kemudian, dari aspek dharma penelitian dan pengabdian masyarakat harus segera dibenahi, karena posisi Unsyiah menurut Klaster Dikti masih berada di urutanm papan bawah, terlepas dari parameter apapun yang dipakai, katanya.

Syahrul berpendapat, untuk dharma penelitian program yang dapat dilaksanakan misalnya setiap guru besar yang dibantu oleh beberapa asisten (dosen lulusan S2 dan S3 diwajibkan memimpin proyek penelitian setiap tahun minimal senilai Rp1 miliar.

"Langkah dan cara seperti ini sangat berguna dalam rangka mempersiapkan kawan-kawan S3 untuk cepat menjadi guru besar. Ini tugas rektor yang harus dilaksanakan setiap tahun dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dan daya saing Unsyiah dengan perguruan tinggi lain di Indonesia, Asean dan dunia," katanya.

Output dari dharma penelitian dapat diterapkan pada dharma pengabdian kepada masyarakat untuk peningkatan kesejahteraan dan lapangan kerja bagi warga secara luas, tambah dia.

Pada bagian lain, Syahrul menyampaikan, Tridharma Perguruan Tinggi tidak akan berjalan dengan baik jika tidak didukung oleh kepemimpinan dan menejemen universitas yang dapat dipercaya, profesional, transparan, bebas KKN dan akuntabel.

Lembaga pendidikan tinggi sebagai menara ilmu yang senantiasa menjadi contoh dan diteladani oleh masyarakat, tidak boleh dikotori oleh penyakit KKN dalam segala bentuk dan jenisnya. Jika hal ini terjadi, maka wibawa dan martabat perguruan tinggi akan runtuh di mata masyarakat, katanya.


Pewarta: Irman Yusuf

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017