Blangpidie (ANTARA Aceh) - Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Sudirman meminta pihak Badan Narkotika Nasional (BNN) agar segera melakukan klarifikasi terhadap pernyataan yang menyudutkan masyarakat Aceh, sehingga tidak menimbulkan kemarahan.

"Pernyataan Kasubdit I BNN Hendrajid Putut Wigdodo yang menyatakan, 90 persen masyarakat Aceh tidak bisa dipisahkan oleh ganja karena terkait akar budaya yang seperti akar ganja sebagaimana diberitakan di media massa telah melahirkan kecaman dari masyarakat Aceh, dan segera diklarifikasikan," katanya di Blangpidie, Kabupaten Aceh Barat Daya, Selasa.

Senator asal Aceh yang lebih dikenal dengan sebutan Haji Uma itu, berkata, seharusnya pihak BNN tidak asal ngomong dalam memberikan pernyataan kepada media massa jika tanpa didukung oleh data dan hasil pembuktian yang didasari proses penelitian ilmiah terpercaya secara metode dan objektif, sehingga tidak menyesatkan masyarakat.

"Saya menilai, pernyataan BNN itu menyesatkan jika tidak mampu dibuktikan dengan menunjukkan data, variable dan indikatornya. Jadi, ini perlu diingat bahwa dampak dari pernyataan itu sangat serius karena akan membentuk opini negatif dan destruktif terhadap citra dan martabat masyarakat Aceh," ungkapnya.

Oleh karena itulah, ia meminta pihak BNN untuk segera memberikan klarifikasi terhadap pernyataan yang telah dikeluarkan tersebut dan menjelaskan secara detail dasar-dasar lahirnya pernyataan tersebut kepada publik secara nasional.

"Komposisi masyarakat Aceh berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2016, yaitu 2.545.113 jiwa laki-laki dan 2.551.135 perempuan. Sementara 31,30 persen adalah kelompok usia 0-14 tahun. Jadi, apakah logis pernyataan 90 persen masyarakat Aceh tidak dapat dipisahkan dari ganja," ujarnya.

Sudirman mengingatkan pihak BNN agar tidak melakukan pembunuhan karakter orang Aceh melalui pernyataan tersebut, hanya demi kepentingan untuk rasionalisasi dan justifikasi program grand design alternatif developmen (GDAD) yang sedang digalakkan tersebut.

"Saya sebagai orang Aceh sangat tersinggung dan mengecam keras pernyataan BNN yang menyebut akar budaya Aceh seperti akar ganja, makan berobat dari sumber ganja. Saya mengangap itu pernyataan bodoh dari sebuah lembaga negara dan telah menghina budaya serta merendahkan derajat warga Aceh," ungkapnya.

Atas pernyataan tersebut, Sudirman dalam kapasitas sebagai anggota DPD RI meminta pihak BNN untuk menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Aceh secara terbuka atas ucapan yang telah mendiskredit dan merendahkan mastabat masyarakat Aceh itu.

"Atas nama orang Aceh dan anggota DPD RI, saya tidak dapat menerima pernyataan tersebut dan saya meminta pihak BNN bertanggungjawab atas pernyataan itu dengan meminta maaf kepada seluruh rakyat Aceh," demikian Sudirman.


Pewarta: Suprian

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017