Meulaboh (ANTARA Aceh) - Empat kabupaten wilayah barat selatan Provinsi Aceh, menjadi titik sentra pengembangan investasi sektor perkebunan sesuai dengan potensi pengembangan ekonomi berdasarkan wilayah.

"Untuk pelaksanaan perencanaan program investasi dan pengembangan ekonomi dilakukan berdasarkan wilayah,"kata Kepala Bidang Perencanaan dan Pengembangan Iklim Investasi pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM PTSP) Aceh, Syarifah Zulfa, di Meulaboh, Rabu.

Hal itu disampaikan pada kegiatan rapat koordinasi terkait penghasilan dan pendapatan hasil perkebunan di Hotel Meuligo Meulaboh, Selasa, (31/10), acara itu dihadiri perwakilan pejabat terkait dari empat kabupaten Kawasan Perhatian Investasi (KPI) wilayah VI Aceh.

Daerah yang masuk dalam KPI Wilayah VI Aceh, seperti Aceh Barat, Aceh Jaya, Nagan Raya dan Simeulue, memiliki empat komoditi andalan untuk menarik investor dan bisa dikembangkan untuk investasi jangka panjang, seperti kelapa, sawit, cengkeh dan kopi.

Walaupun empat komiditas tersebut adalah prioritas investasi, namun tidak menutup kemungkinan pengembangan komoditi lainnya yang bergerak disektor perkebunan, seperti minyak nilam yang menjadi primadona masyarakat Aceh karena keastriannya.

"Memang yang diutamakan empat komoditi, tapi itu sifatnya prioritas dan tidak menutup kesempatan dan peluang investasi sektor lain, seperti minyak nilam Aceh, misalkan, itu juga kita harapkan bisa menarik investor disektor hilirnya,"sebutnya kepada wartawan.

Dalam rapat tersebut juga keluar beberapa rekomendasi dari peserta, seperti pembentukan tim koordinasi KPI Aceh disetiap daerah, kemudian daerah yang masuk KPI Wilayah VI Aceh mengidentifikasi dan menyusun rencana aksi.

Kemudian harus mengundang para investor untuk membangun pabrik pengolah bahan baku minyak mentah atau Crude Palm Oil (CPO) menjadi bahan jadi seperti minyak goreng dan melakukan rapat koordinasi secara rutin untuk mencapai tujuan bersama itu.

Syarifah Zulfa, berharap, perusahaan bergerak disektor perkebunan yang sudah menanamkan modalnya di wilayah setempat, untuk melakukan pengembangan usahanya itu dengan membangun usaha hilir lainnya, pabrik pengolah minyak goreng.

"Dengan demikian, daerah kita yang memiliki potensi cukup besar bahan baku kelapa sawit dan CPO-nya, itu tidak hanya menjualnya ke luar. Tapi harus bisa memproduksi hingga menjadi bahan jadi dari ketersediaan bahan baku itu sendiri,"sebutnya.

Lebih lanjut disampaikan, melalui upaya demikian, maka daerah barat selatan Aceh yang diketahui kaya akan potensi sumber daya alam sektor perkebunan itu, bisa menjadi harapan Aceh untuk investasi di masa depan dan terbukanya lapangan pekejaan baru.

Banyak perusahaan bergerak disektor perkebunan, terutama adalah perkebunan kelapa sawit, akan tetapi cukup terbatas yang membangun pabrik pengolah bahan jadi, karena itu pemegang hak guna usaha diharapkan bersinergi dengan pemerintah.

Pewarta: Anwar

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017