Kutacane (ANTARA Aceh) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan, dalam tiga hari ke depan pusaran "Eddy" atau angin tertutup dengan pusat tekanan rendah di Samudera Hindia kemungkinan melanda di wilayah Aceh.

"Eddy dan pusat tekanan rendah telah mempengaruhi pertumbuhan awan-awan hujan," ucap Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Blang Bintang, Zakaria saat dihubungi melalui telepon seluler di Aceh Tenggara, Kamis.

Dijelaskan, pusat tekanan rendah berada di Samudera Hindia bagian Barat di Aceh telah meyebabkan shear line atau zona lintasan terutama di pesisir pantai Barat Aceh.

Akibat gangguan cuaca itu, lanjutnya, maka turut mempengaruhi terjadinya pertumbuhan awan-awan konvektif atau awan-awan hujan di Aceh, khususnya wilayah Kabupaten Aceh Singkil.

Terjadinya dua fenomena alam di provinsi paling Barat di Indonesia ini, kemungkinan dapat menyebabkan mengumpulnya massa udara dan terbentuknya awan awan konvektif.

"Untuk beberapa hari ke depan di Aceh khususnya wilayah Barat-Selatan, Timur, dan Tengah, kami perkirakan masih berpotensi terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat," terangnya.

Dia berkata, sejumlah kabupaten/kota di Aceh masih berpotensi dilanda hujan yang dapat disertai kilat/petir, dan angin kencang seperti Pidie, Pidie Jaya, Bireun, Aceh Utara,

Lhokseumawe, Aceh Timur, Langsa, Aceh Tamiang, Aceh Barat, Nagan Raya, Aceh

Barat Daya, Aceh Selatan, Simeulue, dan Aceh Singkil.

Kondisi cuaca kurang bersahabat ini dapat meluas ke wilayah lain yakni Aceh Besar, Bener Meriah, Aceh Tengah, Gayo Lues, Aceh Tenggara, Subulussalam, dan sekitarnya.

"Kami imbau kepada pemerintah daerah, terutama badan penanggulangan bencana daerah dapat meningkatkan kesiapsiagaan," tegas Zakaria.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Aceh Singkil, Sulaiman mengaku, pihaknya siaga 24 jam penuh memasuki musim penghujan di akhir 2017 dan awal tahun 2018.

Ia mengatakan, menjelang akhir bulan Oktober sampai Desember tahun ini, dan awal tahun depan selama dua bulan, pihaknya terus bersiaga bila mana terjadi bencana tahunan seperti banjir.

"Kita tidak mendahului takdir Tuhan, namun usaha dan persiapan itu wajib, apalagi wilayah Aceh Singkil rentan akan bencana banjir," ungkapnya.

Pewarta: Muhammad Said

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017