Sabang (ANTARA Aceh) - Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Krueng Aceh menanam 13.000 batang pohon di Aceh dalam upaya penghijauan dan pelestarian lingkungan.

"Sampai hari ini sudah 5.700 batang pohon yang sudah kita tanam bersama relawan," kata Kasi Rehabilitas Hutan dan Lahan pada BPDAS Krueng Aceh Ali Totop Nasution saat penanaman di pelabuhan Ulee Lheue, Banda Aceh, Sabtu.

Penanaman 300 batang pohon di area Pelabuhan Ulee-Lheue turut dihadiri Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Reza Fahlevi, Kepala UPTD Pelabuhan Ulee-Lheue, Aqli serta Kapolsek Ulee-Lheue AKP Elfutri.

Ali menyampaikan, BPDAS Krueng Aceh bersama sejumlah relawan telah menanam 5.700 batang pohon meliputi jalan baru Pelabuhan Ulee-Lheue sampai Gampong Jawa, Kecamatan Kuta Raja, dan Ujong Pancu, Kecamatan Pekan Bada, Kabupaten Aceh Besar.

"Jenis pohon yang kita tanami, cemara, mahoni, asam Jawa dan ketapang, lokasinya di area Pelabuhan 300 batang, di jalan Pelabuhan Ulee-Lheue sampai Gampong Jawa 2.800 batang dan di Ujong Pancu 2.600 batang," sebut dia.

Lebih lanjut kata Ali, besok (Minggu, 12/11) pihaknya bersama relawan juga akan menanam sebanyak 700 pohon di Gampong Tibang, Kecataman Syiah Kuala, Banda Aceh.

"Tahun ini di Kota Banda Aceh dan Aceh Besar keseluruhan akan kita tanami sebanyak 13.000 pohon dan hal ini kita lakukan untuk menjaga kelestarian alam atau lingkungan sekitar," katanya.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh Reza Fahlevi yang ikut berpartispasi langsung dalam penanaman pohon itu menyampaikan, pihaknya mengapresiasi program BPDAS Krueng Aceh yang menanami pohon di sekitar Kota Banda Aceh dan Aceh Besar.

"Program BPDAS Krueng Aceh ini harus didukung semua pihak demi kelestarian alam, apalagi penanaman pohonnya di lahan-lahan kosong seperti ini, kan bagus untuk lingkungan," katanya.

Menurut Reza, pohon yang ditanam tersebut manfaatnya akan dirasakan oleh genarasi dimasa yang datang dan tugas generasi sekarang menjaga serta merawat pohon tersebut.

Pewarta: Irman Yusuf

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017