Lhokseumawe (ANTARA Aceh) - Kecamatan Muara Satu, Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh, menjadi sentra budidaya udang Vaname yang dilakukan oleh petani tambak.
Berdasarkan keterangan dari pihak Dinas Kelautan Perikanan dan Pertanian (DKPP) Kota Lhokseumawe, menyebutkan bahwa wilayah Kecamatan Muara Satu, menjadi sentra budidaya udang Vaname, bila dibandingkan dengan jenis udang atau ikan budidaya lainnya.
Kasi Prasarana dan Tata Ruang Perikanan Budidaya Erwin Mustafa, Rabu, mengatakan, dari areal tambak di wilayah kecamatan Muara Satu lebih kurang 300 hektare, hampir 70 persen lahan di antaranya telah digunakan sebagai lokasi budidaya udang Vaname.
Dia mengatakan sejumlah alasan berkembangnya budidaya udang Vaname di kecamatan Muara Satu tersebut, disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya kondisi jenis air payau, karena berdekatan dengan aliran air tawar.
"Kondisi air di Muara Satu adalah payau. Sehingga sangat baik untuk dibudidayakan jenis udang seperti Vaname. Makanya, di Kecamatan Muara Satu, banyak petani tambak membudidayakan udang Vaname," jelas Erwin.
Dia menambahkan selain dari persoalan kondisi air, hal menarik lainnya bagi petani tambak membudidayakan udang Vaname dikarenakan pertimbangan ekonomis, sehingga dianggap lebih menguntungkan bagi petani.
Sementara itu, untuk wilayah lain di Kota Lhokseumawe, lahan pertambakan yang digunakan untuk budidaya udang Vaname masih kurang. Seperti di Kecamatan Blang Mangat, beberapa petani tambak di wilayah itu masih baru memulai untuk membudidayakan udang Vaname.
"Hal yang sama juga terjadi di Kecamatan Muara Dua. Sementara di Kecamatan Banda Sakti, belum ada yang membudidayakan udang Vaname," pungkas Erwin Mustafa.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017