Meulaboh (ANTARA Aceh) - Sebagian nelayan dengan armada kecil di Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh tidak melaut dalam dua hari terakhir menyusul cuaca ekstrem melanda perairan setempat.

Tokoh nelayan Desa Rundeng, Kecamatan Johan Pahlawan, M Nur, di Meulaboh, Selasa, menuturkan, mereka khawatir dengan kondisi bakat atau ombak di tengah laut yang begitu besar serta ditambah angin kencang memaksa nelayan berteduh.

"Waktu naik (melaut) beberapa hari lalu, itu terpaksa boat harus istirahat atau dibawa berteduh di daerah pulau-pulau kecil yang dekat. Ombaknya besar, angin serta hujan juga," sebut anggota pengurus Lhok Meureubo (Adat laut Meureubo) itu.

Pria yang akrab disapa Maknu ini, menjelaskan, kehidupan nelayan kecil saat ini sangat susah, apalagi disaat cuaca buruk, walaupun zona penangkapan untuk berbagai jenis ikan bisa ditemukan pada musim-musim seperti ini oleh nelayan yang nekad melaut.

Menyangkut harga ikan, sebutnya, saat ini nelayan menjualnya kepada penampung di darat lokasi Tempat Pendaratan Ikan (TPI) dengan harga tidak begitu tinggi, walaupun kemudian pedagang yang menjualnya dengan harga lebih mahal.

Menurut M Nur, kondisi demikian juga tidak memperbaiki kehidupan ekonomi keluarga nelayan karena pekerjaan mereka bukan untuk mengumpulkan harta, akan tetapi hanya untuk bertahan hidup dan membiayai kebutuhan keluarga di darat.

"Badai, hujan segala macam, tapi yang berani lanjut terus, yang ada ketakutan nganggur. Masalah harga ikan saat ini kondisinya sulit, ada ikan nggak laku karena ditarok harga mahal, dicari ikan susah. Situasi sekarang ini tidak bisa kita baca lagi," jelasnya.

Biasanya nelayan dengan armada di bawah 10 grosston, melakukan penangkapan ikan di perairan Aceh Barat hingga Sinabang Kabupaten Simeulue, sementara saat ini perairan tersebut dalam konsisi tidak bersahabat.

Beruntung, nelayang yang bisa membaca kondisi memburuknya cuaca bisa mengambil langkah sigap dan sudah menjadi kebiasaan, apabila dilanda cuaca buruk maka pawang laot (nahkoda) mencari pulau-pulau kecil untuk berteduh.

Angin kencang disertai hujan dan ombak tinggi terjadi di pesisir barat dan Selatan Aceh dalam sepekan terakhir, hujan lebat disertai petir menyebabkan tinggi gelombang laut mencapai empat meter.

"Malahan ada yang sudah belanja mau melaut, tau-tau sudah hujan tambah badai, dibatalkanlah. Kalau boad kecil itu tidak jauh, paling berapa mil dari pantai, sore sudah pulang,"katanya menambahkan.

Pewarta: Anwar

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017