Lhoksukon (ANTARA Aceh) - Puluhan pedagang ibu kota Kabupaten Aceh Utara, Lhoksukon, terpaksa berjualan di median badan jalan dan trotoar kawasan itu sejak kemarin. Lapak dagangan mereka di pasar terpadu telah terendam banjir.

Seorang pedagang sayur-mayur, Sabni yang ditemui di lokasi mengatakan, pihaknya memilih jualan di median jalan dan trotoar karena jalan menuju ke pasar terpadu tergenang banjir.

''Di pasar airnya memang tergenang, tetapi tidak parah. Tetapi, jalan melintas ke sana ketinggian air mencapai satu meter, sehingga warga tidak mungkin mengarungi banjir untuk membeli,'' tutur Sabni, Selasa.

Dikatakan dia, di pasar terpadu memang masih ada juga pedagang yang berjualan, tetapi tidak banyak. Karena sebagian warga arah utara atau dari jalan lintas Kecamatan Lapang-Lhoksukon masih bisa dilintasi, sehingga ada warga yang mau datang ke pasar.

Sabni mengaku, omzetnya menurun sejak jualan di median jalan itu. Kemarin, dia hanya laku di bawah Rp 700 ribu. Sementara pada hari biasa, Sabni mengaku laku hingga Rp 1, 5 juta.

Seorang pedagang buah, Syamsuddin juga menyebutkan hal serupa. Dijelaskan, bahwa pihaknya harus berjualan di median jalan karena tidak ada lapak lain yang strategis untuk saat ini, karena terendam banjir.

''Untuk sementara ya di sini, karena lapak kami sudah tergenang banjir. Kami sudah berjualan sejak kemarin di sini,'' jelasnya.

Camat Lhoksukon, Saifuddin mengatakan, berdasarkan data yang diterima pihaknya hingga siang tadi, jumlah pengungsi di Kecamatan Lhoksukon saja saat ini sudah mencapai sekitar 14 ribu jiwa, yang tersebar di sejumlah titik.

“Kondisi air sebagian bertambah, sebagian lagi sudah mulai berkurang tetapi para pengungsi belum bisa kembali ke rumah mereka. Ada 43 desa yang tergenang banjir,” katanya.

Sementara dapur umum untuk para pengungsi khusus untuk Kecamatan Lhoksukon saat ini ada sekitar 35 titik.

Banjir Aceh Utara kali ini telah berdampak terhadap 23 kecamatan dari 27 kecamatan yang ada di kabupaten tersebut. Ribuan rumah terendam sejak beberapa hari lalu, termasuk sekolah. Belasan ribu jiwa warga di sana mengungsi ke tempat lebih aman.

Pewarta: Zubir

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017