Blangpidie (ANTARA Aceh) - Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Provinsi Aceh, berwacana meminjamkan dana kepada PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) sebesar Rp150 miliar untuk pembangunan dan peningkatan pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah.
Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setdakab Abdya, Sayiful Azhar saat dikompirmasi wartawan di Blangpidie, Rabu membenarkan wacana tersebut, dan bahkan saat ini pihaknya sedang mempersiapkan semua dokumen persyaratan, yang diminta PT Sarana Multi Infrastruktur.
"Benar, saat ini masih dalam tahap perlengkapan dokumen. Insyaallah awal 2018 dana pinjaman itu sudah cair. Karena, dokumen Analisis Dampak Lingkungan (Amdal), dan Detail Enginering Design (DED) sudah selesai tender, bahkan sudah ada pemenangnya. Jadi, sekarang tinggal proses pembebasan lahan seluas 3,7 hektare," ungkapnya.
Syaiful menjelaskan, bunga dana pinjaman yang diwacanakan tersebut sebesar 6 persen/tahun, dan pembayarannya dilakukan dengan sumber anggaran RSUD Abdya dalam waktu jangka menengah, yakni selama lima tahun atau selama periode Bupati Abdya Akmal Ibrahim-Muslizar.
"Dana pinjaman itu khusus diperuntukkan peningkatan pelayanan RSUD, agar rumah sakit `Tengku Peukan` menjadi unggulan. Jadi, anggota DPRK Abdya sudah setuju dengan rencana tersebut dan bahkan mereka telah ikut dengan Bupati Akmal Ibrahim untuk persentasinya," ungkapnya.
Syaiful berkata, dana yang dipinjamkan pada PT Sarana Multi Infrastruktur sebesar Rp150 miliar tersebut tidak sekaligus direalisasikan ke daerah, melainkan secara bertahap, sesuai kemajuan pekerjaan proyek (progres) di lapangan.
Misalnya, kata dia, untuk tahap pertama diberikan Rp20 miliar. Setelah selesai dikerjakan, kemudian diperiksa, dan diteliti, dan jika penggunaannya sudah tepat sesuai progresnya baru diberikan lagi hingga pembangunan rumah sakit selesai.
"Jika untuk peningkatan pelayanan RSUD itu selesai dikerjakan dengan dana Rp80 miliar, maka tidak perlu lagi dilanjutkan. Kita hanya tinggal membayar bunga, dan pinjaman itu melalui sumber dana rumah sakit," demikian Syaiful Azhar.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017
Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setdakab Abdya, Sayiful Azhar saat dikompirmasi wartawan di Blangpidie, Rabu membenarkan wacana tersebut, dan bahkan saat ini pihaknya sedang mempersiapkan semua dokumen persyaratan, yang diminta PT Sarana Multi Infrastruktur.
"Benar, saat ini masih dalam tahap perlengkapan dokumen. Insyaallah awal 2018 dana pinjaman itu sudah cair. Karena, dokumen Analisis Dampak Lingkungan (Amdal), dan Detail Enginering Design (DED) sudah selesai tender, bahkan sudah ada pemenangnya. Jadi, sekarang tinggal proses pembebasan lahan seluas 3,7 hektare," ungkapnya.
Syaiful menjelaskan, bunga dana pinjaman yang diwacanakan tersebut sebesar 6 persen/tahun, dan pembayarannya dilakukan dengan sumber anggaran RSUD Abdya dalam waktu jangka menengah, yakni selama lima tahun atau selama periode Bupati Abdya Akmal Ibrahim-Muslizar.
"Dana pinjaman itu khusus diperuntukkan peningkatan pelayanan RSUD, agar rumah sakit `Tengku Peukan` menjadi unggulan. Jadi, anggota DPRK Abdya sudah setuju dengan rencana tersebut dan bahkan mereka telah ikut dengan Bupati Akmal Ibrahim untuk persentasinya," ungkapnya.
Syaiful berkata, dana yang dipinjamkan pada PT Sarana Multi Infrastruktur sebesar Rp150 miliar tersebut tidak sekaligus direalisasikan ke daerah, melainkan secara bertahap, sesuai kemajuan pekerjaan proyek (progres) di lapangan.
Misalnya, kata dia, untuk tahap pertama diberikan Rp20 miliar. Setelah selesai dikerjakan, kemudian diperiksa, dan diteliti, dan jika penggunaannya sudah tepat sesuai progresnya baru diberikan lagi hingga pembangunan rumah sakit selesai.
"Jika untuk peningkatan pelayanan RSUD itu selesai dikerjakan dengan dana Rp80 miliar, maka tidak perlu lagi dilanjutkan. Kita hanya tinggal membayar bunga, dan pinjaman itu melalui sumber dana rumah sakit," demikian Syaiful Azhar.
Uploader : Salahuddin Wahid
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017