Lhoksukon (Antaranews Aceh) - Puluhan desa di lima kecamatan dalam Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, kembali dilanda banjir akibat meluapnya sungai di daerah itu.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Utara, Munawar Ibrahim kepada wartawan di Lhoksukon, Rabu menyatakan, banjir tersebut merupakan banjir kiriman dari dataran tinggi yakni Kabupaten Bener Meriah.

"Ini adalah banjir kiriman melalui sejumlah sungai seperti Sungai Pirak dan Sungai Keurutoe sehingga meluap ke pemukiman warga, kemudian diperparah oleh hujan lokal yang terus mengguyur," katanya.

Ketinggian air di pemukiman penduduk bervariasi antara 50 Cm hingga 1 meter.

Ia juga membenarkan bahwa sejumlah warga di Kecamatan Matang Kuli sudah mengungsi, tetapi mereka mengaku sedang melakukan pendataan lebih lanjut termasuk desa mana saja yang dilanda banjir.

Puluhan desa tersebut terdapat di lima kecamatan, yakni Kecamatan Matang Kuli, Pirak Timu, Langkahan, Tanah Luas, dan Lhoksukon.

Namun banjir terparah saat ini berada di Kecamatan Matang Kuli dan Pirak Timu, katanya.

Seorang warga Desa Hagu, Kecamatan Matang Kuli, M Nasir menyatakan, air mulai masuk ke pemukiman penduduk sejak Rabu dini hari tadi atau sekitar pukul 01.00 WIB. Sejumlah warga di desanya sudah mengungsi sejak tadi pagi.

"Air mulai masuk ke dalam rumah sekitar pukul 01.00 WIB, saat itu juga warga mulai mengangkat barang ke tempat aman dan pagi tadi warga mulai mengungsi ke rumah saudara dan kerabat," kata M Nasir.

Data sementara diperoleh dari sejumlah sumber di lokasi atau di kecamatan terparah banjir menyebutkan, Kecamatan Matang Kuli terdapat 21 desa yang terendam banjir, sedangkan Pirak Timu hanya 9 desa.

Berikut desa di Kecamatan Matang Kuli yang terendam banjir di antaranya Desa Lawang, Siren, Tanjong Haji Muda, Meunye Pirak, Pante Pirak, Leubok Pirak, Ceubrek Pirak, Alue Tho dan Desa Hagu.

Sementara di Kecamatan Pirak Timu, Desa Alue Bungkoh, Tring Krueng Kreeh, Rayeuk Pange, Bungong, Geulumpang, Meunasah Krueng, Bracan Rata, Asan Krueng Kreeh dan Desa Munthe VII.

Saat ini debit air di pemukiman penduduk di Kecamatan Matang Kuli terus bertambah, bahkan jalan lintas desa di kawasan tersebut sudah lumpuh, seperti di kawasan Desa Meria dan Desa Hagu.

Sebelumnya pada pekan pertama Desember 2017, Aceh Utara juga dilanda banjir. Sebanyak 23 kecamatan berdampak pada waktu itu, menyebabkan lebih dari 21 ribu jiwa warga mengungsi ke tempat aman.

Kapolres Aceh Utara AKBP Untung Sangaji melalui Kasubbag Humas Polres Lhokseumawe, AKP M Jafaruddin menyebutkan, 30 desa di Aceh Utara terendam banjir dengan ketinggian antara 80 Cm dan 1 meter.

Dikatakan, meskipun belum ada warga yang mengungsi secara besar-besaran, namun masyarakat sudah mulai mewaspadai dengan memindahkan barang-barang ketempat yang lebih aman dan juga hewan ternak.

Sementara itu, curah hujan ringan dan sedang masih terlihat di wilayah Kota Lhokseumawe dan Aceh Utara. Sejak pagi hari di kawasan itu terlihat mendung dan sesekali disertai hujan.


Pewarta: Zubir dan Mukhlis

Editor : Antara Aceh


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018