Banda Aceh (Antaranews Aceh) - Tim gabungan Satpol PP, kepolisian serta pihak terkait lainnya mengamankan puluhan pengemis, anak jalanan dan lelaki berlagak wanita atau waria.

Kepala Satpol PP dan Wilayatul Hisbah Kota Banda Aceh Yusnardi di Banda Aceh, Selasa, mengatakan, ada 33 pengemis, anak jalanan dan waria yang diamankan.

"Mereka diamankan di sejumlah tempat di Banda Aceh dalam razia yang berlangsung Senin (8/1) malam hingga Selasa (9/1) subuh. Mereka diamankan dalam rangka penertiban penyakit sosial masyarakat serta menyikapi keluhan warga Kota Banda Aceh," kata Yusnardi.

Dari 33 orang yang diamankan tersebut, kata dia, 20 orang di antaranya pengemis, sembilan orang anak jalanan serta empat orang waria. Di antara yang diamankan tersebut, ada beberapa dari mereka sudah berulang kali terjaring razia penyakit sosial.

"Semua yang terjaring razia tersebut merupakan warga luar kota Banda Aceh. Bahkan, ada seorang anak jalanan berasal dari Jambi," kata Yusnardi.

Yusnardi mengatakan, Wali Kota Banda Aceh sudah menginstruksikan penertiban pengemis, anak jalanan, serta kemaksiatan. Instruksi tersebut ditindaklanjuti dengan mengintensifkan razia dan operasi penertiban.

Namun yang menjadi persoalan, kata Yusnardi, yang tertibkan orangnya itu-itu saja. Seperti pengemis, ada yang sudah empat kali terjaring razia penertiban dan dikembalikan ke daerah asalnya.

"Setelah beberapa bulan, mereka kembali ke Banda Aceh, tetap menjadi peminta-minta. Padahal, mereka sudah membuat pernyataan tidak ke Banda Aceh sebagai peminta-minta," kata dia.

Guna menyelesaikan persoalan ini, kata dia, dibutuhkan peran serta pemerintah daerah asal dan pemerintah provinsi untuk ikut bersama-sama menyelesaikan permasalahan penyakit sosial masyarakat ini.

"Jika hanya Pemerintah Kota Banda Aceh saja yang menanganinya, penyakit sosial seperti peminta-minta, anak jalanan, dan lainnya tidak akan pernah selesai," kata Yusnardi. 

Pewarta: M.Haris SA

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018