Idi, Aceh (Antaranews Aceh) - Kepala Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA), Marzuki Daham mengemukakan, keberadaan Blok A di Kabupaten Aceh Timur sangat penting untuk pemerintah daerah, karena merupakan proyek besar pertama setelah perdamaian Aceh.

"Keberhasilan proyek ini akan sangat membantu Pemerintah Aceh untuk mendatangkan investor-investor besar lain ke Aceh," katanya saat mengunjungi propyek itu bersama Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) di Aceh Timur, Kamis.

Ia menyatakan, proyek Blok A bukan saja karena akan menghasilkan pendapatan daerah yang besar, membuka lapangan kerja dan menggulirkan ekonomi lokal, tetapi juga merupakan proyek besar pertama di Aceh paska perdamaian.

Untuk itu, ia berharap PT Medco E&P Malaka yang mengoperasikan proyek tersebut bisa terus melanjutkan pengembangan lapangan-lapangan lain di Aceh.

Sementara itu, Deputi Operasi SKK Migas Fatar Yani menyampaikan mengalirnya gas perdana dari proyek Blok A di Aceh Timur akan menambah produksi migas Aceh yang berarti juga akan menambah produksi migas Indonesia.

Dalam kunjungannya tersebut, Fatar Yani juga memberikan banyak petunjuk-petunjuk teknis untuk menyelesaikan proyek dengan aman dan baik.

PT Medco terus berupaya memenuhi target produksi gas di Blok A pada kwartal I 2018. Kemajuan proyek fasilitas produksi Blok A ini, diantaranya proyek Engineering Procurement Construction (EPC)-1 telah mencapai 90 persen sesuai target.

Fokus utama proyek Blok A saat ini adalah menyelesaikan pembangunan fasilitas produksi yang dibantu oleh tenaga kerja lokal dengan komposisi 60 persen berasal dari Aceh.

Pengembangan lapangan gas Blok A untuk Lapangan Alur Rambong, Alur Siwah dan Julu Rayeu saat ini sedang berjalan untuk monetisasi gas melalui Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) dengan Pertamina yang ditandatangani pada Januari 2015 dengan volume gas sebesar 198 triliun BTU selama periode 13 tahun.

Pada 2016, Perusahaan bekerja sama dengan Dinas Ketenagakerjaan Aceh Timur untuk merekrut sebanyak 40 putra-putri terbaik Aceh dan telah dilatih menjadi teknisi lokal (Technician Development Program) di Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Migas Cepu.

Perusahaan juga sedang melakukan proses perekrutan operator dan teknisi berpengalaman untuk memastikan keandalan operasi dan perawatan kilang.

Secara bersamaan, Perusahaan terus melakukan berbagai program pemberdayaan masyarakat di bidang infrastruktur, seperti pembangunan Rumah Sakit Umum dr. Zubir Mahmud, berpartisipasi dalam pembangunan Mesjid Agung Darussalihin, perbaikan fasilitas publik seperti jembatan dan jalan akses desa.

Selain itu, program pemberdayaan lainnya yang tengah dilakukan berupa peningkatan kapasitas petani dan peternak dengan program pertanian sehat ramah lingkungan berkelanjutan, diantaranya budidaya padi SRI Organik yang memanfaatkan pupuk kompos, budidaya tanaman obat keluarga (TOGA), budidaya madu kelulut (lebah trigona) serta program prodombas (pengelolaan ternak domba modern).

Pekerja Medco E&P Malaka juga berinisiatif mengulurkan tangan baik tenaga maupun finansial untuk membantu korban bencana di Blok A. Inisiatif pekerja memberikan dana pribadi tersebut didukung oleh Perusahaan untuk menyediakan ambulans berstandar internasional bagi korban gempa di Pidie Jaya tahun 2017.

General Manager Blok A, Herman Husein mengatakan pengembangan proyek Blok A merupakan upaya Perusahaan untuk meningkatkan pendapatan daerah melalui dana bagi hasil minyak dan gas bumi.

Perusahaan berharap, multiplier effect dari beroperasinya proyek Blok A dapat memberikan peluang baru bagi masyarakat diantaranya dalam bidang usaha kecil dan menengah.

Salah satu contohnya adalah memberikan kesempatan kepada perusahaan lokal Aceh untuk mendapatkan pendampingan dari perusahaan nasional sehingga dapat meningkatkan kemampuan teknis dan finansial.

Perkembangan yang positif dalam proyek pembangunan Blok A ini tentu tidak terlepas dari dukungan para pemangku kepentingan dan masyarakat.

"Kami berharap, dukungan ini akan menjadi semakin baik sehingga proyek dapat berjalan lancar, dapat menggerakkan perekonomian Aceh dan meningkatkan ketahananan energi nasional," ujar Herman Husein.

Pewarta: Mukhlis

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018