Banda Aceh (Antaranews Aceh) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Aceh menyebutkan dari 23 kota di Sumatera yang dipantau harganya, dua kota di Aceh mengalami deflasi dan 21 lainnya mengalami inflasi.

"Penurunan harga sejumlah bahan makanan di pasaran menjadikan dua kota di Aceh yakni Banda Aceh dan Meulaboh, Aceh Barat, mengalami deflasi," kata Kepala BPS Provinsi Aceh, Wahyudin di Banda Aceh, Kamis.

Ia menyebutkan kota Banda Aceh mengalami deflasi sebesar 0,33 persen dan Kota Meulaboh sebesar 0,14 persen sehingga secara agregat Provinsi Aceh mengalami deflasi 0,11 persen.

Sementara Kota Lhokseumawe mengalami inflasi sebesar 0,32 persen seiring terjadi kenaikan harga pada bulan tersebut yang salah satunya disumbang naiknya harga bawang merah di daerah setempat.

Ia menjelaskan deflasi yang terjadi di Provinsi Aceh tersebut disebabkan oleh adanya penurunan indeks harag konsumen kelompok bahan makanan sebesar 0,65 persen dan transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,49 persen.

Sedangkan kelompok yang mengalami kenaikan harga pada bulan Januari diantaranya beras, bawang merah, daging ayam ras, emas perhiasan, jeruk nipis, cumi-cumi dan kacang panjang.

Menurut dia komoditas yang berperan besar dalam menyumbang deflasi di Aceh pada bulan Januari 2017 adalah ikan tongkol. Ikan tersebut merupakan salah satu menu yang banyak dikonsumsi masyarakat di Tanah Rencong.

Ia menambahkan inflasi tertinggi terjadi di Kota Bandar Lampung sebesar 1,42 persen dan yang terendah di Tangerang sebesar 0,04 persen. Sedangkan deflasi terjadi di Kota Jayapura sebesar 1,12 persen dan yang terendah Tanjung Pinang sebesar 0,18 persen.

Pewarta: Muhammad Ifdhal

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018