Kutacane (Antaranews Aceh) - PT PLN (Persero) Wilayah Aceh mengklaim, rasio elektrifikasi atau daerah penerima aliran listrik di Kabupaten Aceh Tenggara telah mencapai 100 persen.

"Aceh Tenggara sudah bebas, tidak ada lagi desa yang belum kita aliri listrik PLN," kata General Manager PLN Wilayah Aceh, Jefri Rosiadi di Kutacane, Jumat.

Ia mengatakan, terdapat total 365 desa terletak di 16 kecamatan di wilayah berbatasan dengan Provinsi Sumatera Utara kini dipastikan telah terang-benderang.

Meski begitu, lanjutnya, pihaknya terus melakukan pemasangan instalasi kelistrikan di berbagai daerah termasuk di desa tertinggal karena berada di wilayah terpencil.

Terakhir kali pihaknya telah menerangi 11 desa di wilayah setempat yang diresmikan Gubernur Aceh Irwandi Yusuf melalui program listrik pedesaan di Desa Naga Timbul, Kecamatan Leuser, Aceh Tenggara, Kamis (25/1).

"Wilayah Aceh Tenggara ini, hanya tinggal perpanjangan atau penambah jaringan saja. Karena di beberapa lokasi, masih ada yang belum. Bisa dilakukan dengan perpanjangan jaringan," bebernya.

Ia menyabut, sedangkan untuk Provinsi Aceh pihaknya mengakui masih terdapat belasan wilayah desa lagi yang belum terpasang jaringan listrik.

Data terakhir PT PLN Wilayah Aceh menyebut, rasio elektrifikasi hingga kini 97,07 persen dan wilayah desa telah berlistrik memiliki angka sebesar 99 persen.

"Ada sekitar 12 desa lagi di beberapa kabupaten di Aceh, sama sekali belum berlistrik. Itu target kita di tahun ini," terang Jefri.

Bupati Aceh Tenggara Raidin Pinim ketika ikut menghadiri peresmian program listrik pedesaan meminta, warga di wilayah tersebut agar berprilaku hemat dalam menggunakan energi.

"Agar bisa menggunakan listrik, secara bijak. Tidak boros. Gunakan listrik untuk kebutuhan belajar anak-anak kita pada malam hari. Jangan mencuri arus listrik," ucap Raidin.

Pewarta: Muhammad Said

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018