Lhoksukon (Antaranews Aceh) - Sejumlah petani di Kecamatan Baktiya, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, mengoptimalkan penggunaan pompa air untuk mengairi air ke sawah dilanda kekeringan, sebagai upaya mencegah gagal panen pada musim tanam rendeng ini.

''Saat ini kami harus mengambil sisa air dari saluran pembuang, karena debit air di saluran irigasi sedang menyusut bahkan nyaris tidak ada setelah dilanda kemarau,'' kata Khairul, petani Desa Alue Buya, Minggu.

Dikatakan, puluhan hektare tanaman padi yang sudah memasuki masa berbuah di daerah itu dalam kondisi mengering. Padahal, kata Khairul, masa-masa seperti saat ini tanaman padi sangat membutuhkan air yang cukup untuk proses pengisian gabah agar tidak gagal panen.

Menurut Khairul, para petani di daerah itu harus mengantre giliran untuk menyuplai air ke sawah masing-masing, karena di desa tersebut hanya ada satu unit pompa air milik desa.

"Saya baru kemarin menyuplai air ke sawah, mungkin dalam beberapa hari ke depan airnya akan kering dan harus diisi lagi. Karena daya serap air saat ini cukup tinggi, mengingat sedang musim kemarau. Rata-rata tanah sawah di daerah kami sudah retak-retak," sebut Kharul pula.

Memanfaatkan pompa air, tambah Khairul, untuk mengairi air ke sawah adalah salah satu upaya petani mencegah gagal panen yang dapat menyebabkan kerugian besar.


Pihaknya mengakui, satu unit pompa air yang ada di desa mereka tidak akan maksimal mengatasi kekeringan musim kemarau ini. Tetapi setidaknya, sebut Khairul, langkah itu dapat mencegah gagal panen total.

Saat ini ada ribuan hektare tanaman padi di Aceh Utara masih berumur sekitar 1 bulan lebih, alami kekeringan pascalinda kemarau. Tanaman padi ini tersebar di beberapa kecamatan di antaranya Pirak Timu dan Cot Girek.

Dalam beberapa hari terakhir, warga dua desa di Kecamatan Pirak Timu telah menggelar salat istisqa atau salat minta hujan agar Allah SWT menurunkan hujan di daerah tersebut. Sawah yang ada di dua kecamatan itu, sebagian besarnya adalah sawah jenis tadah hujan.

Pewarta: Zubir

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018