Lhokseumawe (Antaranews Aceh) -  Pabrik pupuk, PT ASEAN Aceh Fertilezer (AAF) di Krueng Geukuh, Kabupaten Aceh Utara, yang sudah lama mati kini bakal hidup kembali, setelah pihak PT Pupuk Iskandar Muda yang lokasinya berdekatan itu berkeinginan mengakuisisi untuk menjadi anak perusahaannya.

Dirut PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) Achmad Fadhiel di Lhokseumawe, Senin malam, mengatakan dalam waktu dekat PT AAF yang juga pabrik pupuk yang telah lama mati suri itu, akan segera diakuisisi oleh PIM untuk dijadikan sebagai anak perusahaannya.

"Tahun ini AAF akan segera diakuisisi PIM. Nantinya kawasan AAF yang terletak di sebelah barat PIM tersebut, menjadi lokasi pengembangan kawasan industri PIM," ujar Achmad Fadhiel.

Baca juga: PIM bangun pabrik NPK penuhi kebutuhan domestik

Terkait akuisisi tersebut, saat ini pihak PT Pupuk Indonesia selaku induk PIM, sedang melakukan negoisasi dengan pihak likuidator terhadap rencana tersebut.

PIM berencana membangun pabrik pupuk majemuk NPK. Untuk mendukung produksi pupuk NPK tersebut, PIM akan bekerja sama dengan perusahaan asal Yordania, Jordan Phosphat Mines Company, untuk pembangunan pabrik asam fosfat, salah satu bahan baku untuk produksi pupuk majemuk.

Selain itu, beberapa perusahaan yang terlibat dalam pembangunan pabrik pupuk NPK antara lain, PIM dengan saham 41 persen, PT Pupuk Kaltim 19 persen dan Jordan Phosphat Mines Corparation (JPMC) sebesar 40 persen.

Pabrik NPK nantinya, tahap awal jumlah produksi yang dihasilkan mencapai 500 ribu ton per tahun. Produksi pupuk NPK itu nantinya, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pupuk NPK dalam negeri yang selama ini diimpor.

Pewarta: Mukhlis

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018