Banda Aceh (ANTARA) - PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) (perseroan) mengawali tahun 2024 dengan membukukan laba bersih pada kuartal pertama tahun itu naik 168 persen yakni dari Rp204 miliar tahun periode yang sama tahun 2023 menjadi Rp547 miliar 2024.
“Pertumbuhan pendapatan data di kuartal ini tidak terlepas dari keberhasilan mempertahankan harga layanan di tengah semaraknya momentum Pemilihan Umum serta Ramadhan sehingga bisa meningkatkan trafik data,” kata Presiden Direktur & CEO XL Axiata Dian Siswarini mengatakan dalam keterangan tertulis diterima di Banda Aceh, Senin.
Ia menjelaskan pencapaian kinerja Q1 2024 juga tidak terlepas dari keberhasilan perseroan dalam mengoptimalkan penggunaan biaya operasional (OPEX) termasuk menekan beban biaya-biaya operasional menjadi lebih rendah.
“Penurunan biaya operasional yang signifikan ada pada beban penjualan dan pemasaran (sales and marketing) dan biaya infrastruktur,” katanya.
Ia menyebutkan pendapatan kuartal pertama tahun 2023 sebesar Rp7,54 triliun dan pada kuartal pertama 2024 sebesar Rp8,43 triliun atau naik Rp677 miliar sebelum pajak.
Ia mengatakan pada kuartal tersebut, XL Axiata jumlah pengguna layanan meningkat sebesar 3,2 persen atau mencapai 57,6 juta dan ikut mendorong kenaikan blended ARPU (average revenue per user) menjadi Rp44 ribu. Angka tersebut merupakan ARPU tertinggi yang pernah dicapai XL Axiata hingga saat ini.
Menurut dia peningkatan kinerja XL Axiata di sepanjang tiga bulan pertama 2024 juga tidak terlepas dari semakin meningkatnya kinerja layanan konvergensi. Di mana jaringan konvergensi sudah menjangkau 102 kota/kabupaten dengan tingkat penetrasi konvergensi mencapai 79% dan total jumlah pelanggan mencapai 252 ribu yang menunjukkan permintaan yang terus meningkat terhadap produk FMC XL Satu.
Terkait layanan konvergensi, perseroan juga masih menjalankan proses Transformasi Struktural, termasuk rencana pengalihan sekitar 750 ribu pelanggan Link Net ke XL Axiata sebagai ServeCo.
Pihaknya juga membuka peluang untuk meningkatkan cross selling sehingga dapat memperbesar dan mempercepat layanan Fixed Mobile Convergence (FMC) dan perseroan juga dapat meningkatkan sinergi dengan Link Net sebagai FibreCo sehingga bisa lebih efisien dan cepat dapat merespon kebutuhan pasar fixed broadband.
Dari sisi infrastruktur, XL Axiata juga masih membangun jaringan, di mana jumlahnya tumbuh 9,6 persen YoY sehingga total BTS 163.106 unit, termasuk 107.906 unit BTS 4G.
XL Axiata berkomitmen melakukan upaya peningkatan kualitas jaringan sebagai penopang utama upaya meningkatan pengalaman pelanggan. Komitmen XL Axiata memperkuat jaringan tercermin dari pengalokasian belanja modal (Capex) sebesar Rp 8 triliun di tahun ini.