Meulaboh (Antaranews Aceh) - Pemerintah Gampong/ Desa Seuneubok Tengoh, Kecamatan Arongan Lambalek, Aceh Barat, Provinsi Aceh memprioritaskan membangun infrastruktur kecil karena dapat menyerap banyak tenaga kerja manusia lokal pada 2018.

Keuchik atau Kepala Desa Seuneubok Tengoh, Arifin, di Meulaboh, Kamis, mengatakan pada 2017 pihaknya telah berhasil memanfaatkan dana desa untuk berbagai kegiatan fisik infrastruktur secara swakelola yang mutlak menggunakan tenaga masyarakat.

"Pada 2017 lalu, kami sudah banyak menuntaskan proyek kecil yang semuanya itu dikerjakan oleh masyarakat desa. Salah satu yang banyak menggunakan tanaga manusia menimbun jalan menuju sawah karena lokasi itu tidak bisa dilalui kendaraan," katanya.

Penimbunan jalan dengan batu pecahan sepanjang 2,7 kilometer dilakukan swakelola dengan menggunakan tenaga manusia 10 orang per hari secara bergiliran dari empat dusun, akhirnya masyarakat berhasil menyelesaikan penimbunan hampir 4 kilometer.

Kemudian juga membuat book jalan dua unit sehingga saat ini lokasi sawah petani sudah bisa masuk becak untuk mengambil hasil produksi petani, tuntasnya proyek itu telah menekan biaya pengangkutan hasil-hasil pertanian warga dari kebun.

Arifin, menyampaikan, apa yang mereka kerjakan berdasar pada hasil musyawarah, masyarakat di desanya sangat antusias dan berharap selalu ada kegiatan pembangunan yang menggunakan jasa fisik warga sekitar yang pekerjaannya tidak tetap.

"Semua yang kami kerjakan berdasar hasil musyawarah. Dari empat dusun masyarakat bisa merasakan dan menikmati, bukan hanya dari manfaat infrastruktur, tapi juga mereka bisa dipekerjakan membangun desa mereka sendiri, ini sangat baik," imbuhnya.

Karena itu sebut, Arifin, pada 2018 ini pihaknya masih tetap berfokus pada pembangunan proyek-proyek kecil bersifat swakelola, apalagi desa mereka berada jauh dari ibu kota kabupaten sehingga dari sisi pembangunan infrastruktur banyak belum tersedia.

Menjadi prioritas utama desa akan membangun 100 unit jamban untuk warga miskin, pekerjanya adalah warga lokal, penerima manfaat juga bisa dijadikan pekerja untuk membangun sehingga proyek swakelola ini dapat menekan biaya pekerja.

Selain dapat menyerap tenaga kerja lokal, pembangunan jamban tersebut juga akan semakin meningkatkan pola hidup masyarakat setempat, karena selama ini masih ada warga yang melakukan buang hajat di bawah pokok kelapa.

"Selain untuk swakelola, masih banyak warga kami belum ada jamban. Usulan ini sudah disahkan dan segera dikerjakan selama 2018. Mudah-mudahan bisa berjalan baik, masyarakat punya pekerjaan, kemudian terbantu hidupnya lebih bersih," katanya lagi.

Arifin, menyampaikan, keberhasilan pembagunan infrastruktur hingga pembuatan kelengkapan administrasi kependudukan, juga menjadi hal sangat penting, karena sebelumnya banyak warga desa setempat yang tidak memiliki identitas kependudukan.

Kata dia, desanya mendapat pendampingan dari lembaga swadaya masyarakat Gerakan Anti Korupsi (Gerak) Aceh Barat yang selama ini ikut memberikan saran dan pendapat untuk tata kelola dana desa agar benar-benar bermanfaat bagi masyarakat desa.

Pewarta: Anwar

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018