Banda Aceh (Antaranews Aceh) - Sebagai cabang olahraga andalan, angkat besi akan menjadi tumpuan utama bagi Aceh meningkatkan peraihan medali emas pada Pekan olahraga nasional (PON) XX/2020 di Papua.
Ketua Umum Pengurus Provinsi Persatuan Angkat Besi, Angkat Berat dan Binaraga Seluruh Indonesia (Pengprov Pabbsi) Aceh, Rayuan Sukma kepada wartawan di Banda Aceh, Jumat mengatakan, prestasi atletnya terus meningkat setelah PON XIX/2016 di Bandung, Jawa Barat.
"Dari angkat besi, kita punya potensi meningkatkan peraihan medali emas di PON Papua," katanya optimis.
Pada PON XIX/2016 di Jawa Barat, angkat besi Aceh meraih dua medali emas melalui Surahmat kelas 56 kilogram dan atlet putri, Nurul Akmal kelas plus 70 Kg.
Rayuan punya dasar menyatakan cabang angkat besi punya potensi meningkatkan peraihan pada PON mendatang, karena saat ini sudah ada dua lifter binaan yang rekor angkatannya sudah bagus. Nantinya bisa menyamai prestasi Surahmat dan Nurul Akmal di tingkat nasional.
"Ada dua lifter putra kita saat ini, yang nanti bisa menyamai prestasi Nurul dan Surahmat. Satu diantaranya sama kelas dengan Surahmat," ungkapnya.
Untuk tampil ke PON harus lolos dulu dari prakualifikasi PON. "Setelah lolos ke PON baru bisa kita pastikan peluang peningkatan perahian medali emas," tegasnya.
Ia yakin Nurul dan Surahmat lolos ke PON Papua dan meraih medali. "Kalau Nurul sampai PON XXI/2024 masih potensial, sedangkan Surahmat mungkin sampai PON Papua, karena faktor usia," jelasnya.
Baca juga: Dua lifter Aceh dipastikan tampil di Asian Games
Disebutkannya, prestasi dua lifter Aceh tersebut terus meningkat, meraih medali di Islamic Solidarty Games di Azerbaijan 2017 dan saat ini sedang mengikuti pemusatan latihan nasional (Pelatnas) Asian Games, Palembang - Jakarta, Agustus 2018.
Bahkan dua lifter Aceh ini berhasil meningkatkan rekor angkatannya pada tes even Asian Games di Jakarta, 12 Februari 2018. Even ini diikuti Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura dan Saudi Arabia.
Nurul mencapai total angkatan 250 Kg dengan rincian snatch 108 Kg, clean dan jerk sebesar 142 Kg. Surahmat meraih rekor total angkatan 259 Kg dengan rincian 117 Kg snatch dan 142 kg clean dan jerk.
Kecuali itu, katanya, prestasi lifter Aceh terus meningkat setelah PON Jawa Barat. Pada kejuaraan nasional (Kejurnas) di Riau 2017, meraih 9 medali emas, 4 perak dan 11 perunggu, berada di peringkat ke-5 perolehan medali secara nasional.
Pabbsi Aceh juga terus meningkatkan aktifitas pembinaan, sebagai upaya regenerasi dan memperbanyak atlet potensial yang lolos ke PON.
"Saat ini ada delapan atlet menjalani pemusatan latihan sebagai suatu pembinaan yang kita lakukan," kata Rayuan yang juga Wakil Ketua III KONI Aceh ini.
Sebelumnya, Wakil Ketua II Bidang Pembinaan Prestasi KONI Aceh, Bachtiar Hasan menyebutkan saat ini ada 15 cabang olahraga andalan Aceh menghadapi PON Papua yaitu angkat besi, tarung derajat, atletik, panahan, kempo, taekwondo, tinju, karate, pencak silat, menembak, anggar, Judo, muathay, soft tenis dan petanque.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018
Ketua Umum Pengurus Provinsi Persatuan Angkat Besi, Angkat Berat dan Binaraga Seluruh Indonesia (Pengprov Pabbsi) Aceh, Rayuan Sukma kepada wartawan di Banda Aceh, Jumat mengatakan, prestasi atletnya terus meningkat setelah PON XIX/2016 di Bandung, Jawa Barat.
"Dari angkat besi, kita punya potensi meningkatkan peraihan medali emas di PON Papua," katanya optimis.
Pada PON XIX/2016 di Jawa Barat, angkat besi Aceh meraih dua medali emas melalui Surahmat kelas 56 kilogram dan atlet putri, Nurul Akmal kelas plus 70 Kg.
Rayuan punya dasar menyatakan cabang angkat besi punya potensi meningkatkan peraihan pada PON mendatang, karena saat ini sudah ada dua lifter binaan yang rekor angkatannya sudah bagus. Nantinya bisa menyamai prestasi Surahmat dan Nurul Akmal di tingkat nasional.
"Ada dua lifter putra kita saat ini, yang nanti bisa menyamai prestasi Nurul dan Surahmat. Satu diantaranya sama kelas dengan Surahmat," ungkapnya.
Untuk tampil ke PON harus lolos dulu dari prakualifikasi PON. "Setelah lolos ke PON baru bisa kita pastikan peluang peningkatan perahian medali emas," tegasnya.
Ia yakin Nurul dan Surahmat lolos ke PON Papua dan meraih medali. "Kalau Nurul sampai PON XXI/2024 masih potensial, sedangkan Surahmat mungkin sampai PON Papua, karena faktor usia," jelasnya.
Baca juga: Dua lifter Aceh dipastikan tampil di Asian Games
Disebutkannya, prestasi dua lifter Aceh tersebut terus meningkat, meraih medali di Islamic Solidarty Games di Azerbaijan 2017 dan saat ini sedang mengikuti pemusatan latihan nasional (Pelatnas) Asian Games, Palembang - Jakarta, Agustus 2018.
Bahkan dua lifter Aceh ini berhasil meningkatkan rekor angkatannya pada tes even Asian Games di Jakarta, 12 Februari 2018. Even ini diikuti Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura dan Saudi Arabia.
Nurul mencapai total angkatan 250 Kg dengan rincian snatch 108 Kg, clean dan jerk sebesar 142 Kg. Surahmat meraih rekor total angkatan 259 Kg dengan rincian 117 Kg snatch dan 142 kg clean dan jerk.
Kecuali itu, katanya, prestasi lifter Aceh terus meningkat setelah PON Jawa Barat. Pada kejuaraan nasional (Kejurnas) di Riau 2017, meraih 9 medali emas, 4 perak dan 11 perunggu, berada di peringkat ke-5 perolehan medali secara nasional.
Pabbsi Aceh juga terus meningkatkan aktifitas pembinaan, sebagai upaya regenerasi dan memperbanyak atlet potensial yang lolos ke PON.
"Saat ini ada delapan atlet menjalani pemusatan latihan sebagai suatu pembinaan yang kita lakukan," kata Rayuan yang juga Wakil Ketua III KONI Aceh ini.
Sebelumnya, Wakil Ketua II Bidang Pembinaan Prestasi KONI Aceh, Bachtiar Hasan menyebutkan saat ini ada 15 cabang olahraga andalan Aceh menghadapi PON Papua yaitu angkat besi, tarung derajat, atletik, panahan, kempo, taekwondo, tinju, karate, pencak silat, menembak, anggar, Judo, muathay, soft tenis dan petanque.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018