Redelong (Antaranews Aceh) - Warga menemukan kerangka manusia yang diketahui bernama Harun Alrasyid di kebun kopi di Kampung Kenawat Redelong, Kabupaten Bener Meriah, Rabu, setelah menghilang 18 tahun.

Kapolres Bener Meriah, AKBP Fahmi Irwan Ramli kepada wartawan di Redelong, Kamis menjelaskan, kerangka itu diketahui bernama Harun Alrasyid atas pengakuan Jemiar yang tidak lain istri almarhum.

Keyakinan itu, kata Fahmi, Jemiar mengenali ciri-ciri kerangka yang ditemukan tersebut sangat jelas menunjukan identitas suaminya, berdasarkan pakaian yang dikenakannya saat terakhir kali meninggalkan rumah di tahun 2000.

Jemiar mengaku masih sangat mengenali rincian baju warna abu-abu dan celana jeans warna biru serta celana dalam ponggol warna kuning bergaris biru seperti yang terakhir kali dipakai oleh suaminya.

Selain itu, Jemiar, juga mengaku masih sangat mengenali bentuk gigi orang terdekatnya itu.

Jemiar menjelaskan suaminya Harun Alrasyid terakhir kali meninggalkan rumah dengan ciri-ciri tersebut pada tahun 2000 silam, saat Aceh masih dilanda konfik
bersenjata.
Foto Harun Alrasyid menggendong anak lelakinya. (Foto Dokumen keluarga)

Jenazah Harun Alrasyid pertama kali ditemukan oleh seorang warga bernama, Rupita (30), saat dia sedang memetik kopi bersama beberapa orang lainnya, pada Rabu (14/3) sore.

Rupita mengatakan saat itu dia melihat tulang terbungkus baju dan celana di atas tanah. Curiga dengan temuannya itu, kemudian Rupita bersama kerabat lainnya yang sedang berada di kebun kopi itu langsung menghubungi kepala desa setempat via telepon seluler, melaporkan temuan tersebut.

Lalu kepala kampung bersama warga setempat langsung mendatangi lokasi dan setelah memastikan bahwa tulang belulang tersebut adalah kerangka manusia, warga kemudian melaporkannya ke Polsek setempat.

Setelah akhirnya dipastikan bahwa kerangka tersebut adalah jenazah Harun Alrasyid berdasarkan penuturan istrinya Jemiar yang masih mengenali ciri-ciri dari kerangka tersebut, jenazah kemudian dikebumikan secara layak di lokasi perkuburan umum desa setempat.

Pewarta: Kurnia Muhadi

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018