Lhokseumawe (Antaranews Aceh) - Kondisi cuaca di wilayah pesisir Lhokseumawe, Provinsi Aceh yang agak terik dalam beberapa pekan terakhir, memengaruhi turunnya harga teri kering.

Selain cuaca terik, yang juga ikut memengaruhi turunnya harga teri kering adalah mulai adanya tangkapan jenis ikan kecil tersebut di perairan Lhokseumawe dan sekitarnya.

Salah seorang pedagang teri di Pasar Inpres Lhokseumawe, Tengku Ridwan, Rabu di Lhokseumawe mengatakan, bahwa harga teri kering mulai menurun dari harga sebelumnya karena faktor cuaca dan juga mulai adanya hasil tangkapan nelayan.

"Sekarang harga eceran Rp80 ribu, sedangkan sebelumnya Rp100 ribu/kilogram. Turunnya, karena faktor cuaca dan juga mulai ada tangkapan pada jaring nelayan. Jika sebelumnya, harganya naik karena hasil tangkapan berkurang," ujar pedagang teri tersebut.

Harga teri diperkirakan akan turun lagi, mengingat kondisi cuaca yang mendukung untuk penjemuran teri dan biasanya memasuki bulan April, hasil tangkapan teri lebih banyak bila dibandingkan dengan waktu sebelumnya, ujar pedagang teri.

Sementara itu, sebagimana diketahui, khusus untuk jenis ikan olahan itu, Kota Lhokseumawe dikenal sebagai penghasil teri kering. Bahkan, ikan teri yang sudah dijemur, biasanya juga dipasok ke daerah lain hingga ke sejumlah kota besar di Sumatera.

Seperti ke Sumatera Utara, Pekanbaru dan juga ke Padang Sumatera Barat.

Tempat pengolahan teri kering tersebut, terdapat di sepanjang pinggiran pantai di Kecamatan Banda Sakti. Akan tetapi, sentra pengolahannya terdapat di kawasan Pusong. Di mana, diperkampungan nelayan itu, kegiatan pengolahan ikan telah menjadi mata pencaharian masyarakat setempat selain melaut.
 

Pewarta: Mukhlis

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018