Meulaboh (Antaranews Aceh) - Sebanyak delapan anggota Badan SAR Nasional (Basarnas) dari Pos Meulaboh, dikerahkan membantu penanganan dan evakuasi korban banjir melanda di Kabupaten Aceh Selatan, Provinsi Aceh sejak, Selasa sore.
"Tadi malam (Selasa) delapan anggota SAR sudah dikerahkan ke Aceh Selatan, setelah kita menerima laporan ada satu desa yang masyarakatnya terisolir akibat banjir,"kata Koordinator Basarnas Pos SAR Meulaboh, Dwi Hetno, di Meulaboh, Rabu.
Enam kecamatan Kabupaten Aceh Selatan dilaporkan terendam banjir dengan ketinggian 30 centimeter (cm) hingga 80 cm, adapun enam kecamatan tersebut seperti, Meukek, Samadua, Tapaktuan, Pasie Raja, Sawang dan Kecamatan Kluet Timur.
Tim dari Pos SAR Meulaboh dikerahkan fokus untuk melakukan pertolongan ke wilayah Desa Panton Luas, Kecamatan Tapaktuan, sebab pemukiman masyarakat setempat dikepung banjir dan warga terisolir akibat putusnya satu unit jembatan penghubung desa.
Selain itu, dilaporkan juga ada satu unit rumah warga desa setempat yang rusak diseret arus banjir yang datang tiba-tiba saat wilayah setempat dalam suasana diguyur hujan lebat disertai angin kencang melanda pada Selasa sore, kemarin.
"Hingga hari ini (Rabu) tim SAR dari Meulaboh masih di sana melakukan penanganan. Banjir yang terjadi sejak kemarin itu tidak bertahan lama. Tim dari Pos SAR Meulaboh berangkat pukul 21.00 WIB, sampai di sana air banjir sudah mulai surut," sebutnya.
Lebih lanjut Dwi Hetno, menyampaikan, pihaknya masih terus melakukan pemantauan wilayah kerjanya yang mencakup barat selatan Provinsi Aceh, hingga Rabu pagi ini belum dilaporkan adanya korban jiwa dampak dari bencana alam di awal tahun 2018 ini.
Sementara itu, hujan deras disertai angin kencang juga melanda hampir semua wilayah barat selatan Aceh, pada Selasa sore kemarin, di Kabupaten Nagan Raya, tiga unit rumah kontruksi semi permanen rusak akibat tertimpa pepohonan yang bertumbangan.
Komandan Kodim 0116/ Nagan Raya, Letkol Kav Moch Wahyudi, menyampaikan, tiga unit rumah rusak di Desa Drien Tujoh, Kecamatan Tripa Makmur, akibat tertimpa pepohonan, namun dipastikan tidak ada korban jiwa pada bencana akibat faktor alam itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018
"Tadi malam (Selasa) delapan anggota SAR sudah dikerahkan ke Aceh Selatan, setelah kita menerima laporan ada satu desa yang masyarakatnya terisolir akibat banjir,"kata Koordinator Basarnas Pos SAR Meulaboh, Dwi Hetno, di Meulaboh, Rabu.
Enam kecamatan Kabupaten Aceh Selatan dilaporkan terendam banjir dengan ketinggian 30 centimeter (cm) hingga 80 cm, adapun enam kecamatan tersebut seperti, Meukek, Samadua, Tapaktuan, Pasie Raja, Sawang dan Kecamatan Kluet Timur.
Tim dari Pos SAR Meulaboh dikerahkan fokus untuk melakukan pertolongan ke wilayah Desa Panton Luas, Kecamatan Tapaktuan, sebab pemukiman masyarakat setempat dikepung banjir dan warga terisolir akibat putusnya satu unit jembatan penghubung desa.
Selain itu, dilaporkan juga ada satu unit rumah warga desa setempat yang rusak diseret arus banjir yang datang tiba-tiba saat wilayah setempat dalam suasana diguyur hujan lebat disertai angin kencang melanda pada Selasa sore, kemarin.
"Hingga hari ini (Rabu) tim SAR dari Meulaboh masih di sana melakukan penanganan. Banjir yang terjadi sejak kemarin itu tidak bertahan lama. Tim dari Pos SAR Meulaboh berangkat pukul 21.00 WIB, sampai di sana air banjir sudah mulai surut," sebutnya.
Lebih lanjut Dwi Hetno, menyampaikan, pihaknya masih terus melakukan pemantauan wilayah kerjanya yang mencakup barat selatan Provinsi Aceh, hingga Rabu pagi ini belum dilaporkan adanya korban jiwa dampak dari bencana alam di awal tahun 2018 ini.
Sementara itu, hujan deras disertai angin kencang juga melanda hampir semua wilayah barat selatan Aceh, pada Selasa sore kemarin, di Kabupaten Nagan Raya, tiga unit rumah kontruksi semi permanen rusak akibat tertimpa pepohonan yang bertumbangan.
Komandan Kodim 0116/ Nagan Raya, Letkol Kav Moch Wahyudi, menyampaikan, tiga unit rumah rusak di Desa Drien Tujoh, Kecamatan Tripa Makmur, akibat tertimpa pepohonan, namun dipastikan tidak ada korban jiwa pada bencana akibat faktor alam itu.
Editor : Heru Dwi Suryatmojo
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018