Blangpidie (Antaranews Aceh) - Harga gabah kering panen di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Provinsi Aceh mulai turun hingga Rp1.000/Kg atau 20 persen, menyusul dimulainya musim panen rendengan MT 2017-2018.

Salah seorang pengusaha kilang, Lisman di Blangpidie, Kamis mengatakan, awal Januari 2018 harga gabah kering giling di daerahnya ditampung pedagang mencapai Rp6.000, kemudian musim panen rendengan pada awal Maret 2018, harganya turun menjadi Rp5.000 sampai Rp 5.200/Kg.

"Kalau gabah basah yang dipanenkan dengan combine `harvester` itu dibeli dengan harga antara Rp4.500 sampai dengan Rp4.700/Kg tergantung kualitas gabahyna," katanya.

Lisman memprediksi, dua pekan ke depan harga gabah kering panen di daerahnya terus menurun hingga ke level antara Rp4.300 sampai Rp4.500/Kg atau setara dengan pembelian Bulog.

Lanjut dia, turunnya harga gabah di tingkat petani sebesar Rp1.000/Kg tersebut karena pasokan gabah ke sejumlah kilang padi di Kabupaten Abdya mulai melimpah.

"Ini baru awal panen. Kita prediksi dua pekan ke depan harga gabah di tingkat petani turun lagi, karena pasokannya sudah melimpah," katanya.

M Tasar, pedagang pengecer beras saat dikonfirmasi mengaku, memasuki musim panen padi rendengan di Kabupaten Abdya harga beras kualitas sedang sudah mulai turun dari Rp275.000 menjadi Rp260.000/sak isi 30 kilogram.

"Beras yang kualitas bagus turun juga harganya, dari Rp290.000 menjadi Rp 275.00/sak isi 30 kilogram," ungkap pedagang pemasok beras ke kota Subulussalam itu.

Kabid Tanaman Pangan dan Holtikultura pada Dinas Pertanian Abdya, Darwis mengatakan puncak panen raya padi di Kabupaten Abdya akan berlangsung pada April 2018.

Karena hampir rata-rata tanaman padi yang terbentang luas di lahan sawah di sembilan kecamatan dalam Kabupaten Abdya sudah mulai memasuki masa menguning secara serantak.

"Insya Allah, Kabupaten Abdya bulan depan sudah memasuki puncak panen raya padi di sawah. Hanya saja Kecamatan Babahrot yang sedikit terlambat. Tapi kalau wilayah-wilayah lain panen padi serentak semua," ungkapnya.

Kata dia, memasuki musim panen rendengan tersebut pihak Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Abdya telah menyiapkan 15 unit mesin Combine Hervester besar untuk membantu petani memanen padi di lahan sawah.

"Ongkos panen dengan mesin cangih ini kita ambil sesuai Perbub, yakni Rp25 ribu/kuintal. Upah itu jauh lebih murah jika dibandingkan dengan ongkos Combine milik swasta yang mencapai Rp35 ribu hingga Rp40 ribu/kuintal," ujarnya.

Pewarta: Suprian

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018