Lhokseumawe (Antaranews Aceh) - Animo masyarakat petani di Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh untuk menanam tanaman pala cukup tinggi, karena produktivitas dan kualitasnya tidak kalah dengan Kabupaten Aceh Selatan.
Kasi Perlindungan Tanaman dan Pengembangan Lahan pada Dinas Perkebunan dan Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPPKH) Kabupaten Aceh Utara, Muslim di Lhokseumawe, Rabu mengatakan, tanaman pala ternyata cocok di daerah ini dan hampir sama dengan Aceh Selatan.
Kabupaten Aceh Selatan merupakan sentra produksi tanaman pala terbesar di Aceh. Dana selama ini hanya daerah itu yang cocok ditanami komoditas ekspor tersebut.
Sebutnya, tingginya animo masyarakat petani di Aceh Utara yang ingin mengembangkan tanaman tersebut, diketahui dengan banyaknya masyarakat yang bertanya dan juga malah meminta bibit untuk dibudidayakan.
Dari sejumlah alasan masyarakat mengembangkan budidaya pala, Muslim menambahkan, karena tanaman pala tidak susah dalam merawatnya.
Selain itu, serangan hama juga sangat kurang terhadap tanaman ini, begitu juga dengan harga yang bagus.
"Beberapa faktor, seperti mudahnya perawatan tanaman serta kurangnya serangan hama dan juga memiliki harga yang bagus, menjadi motivasi bagi masyarakat untuk membudidayakan tanaman ini," ujar Muslim.
Sambung Muslim lagi, untuk jumlah areal tanaman pala saat ini di Aceh Utara seluas 156 hektare yang tersebar di beberapa kecamatan dalam wilayah Aceh Utara, seperti Kecamatan Nisam Antara, Sawang, Kuta Makmur, Baktya, Syamtalira Aron dan Tanah Luas.
"Untuk persebaran tanaman pala di Aceh Utara, terdapat di sejumlah kecamatan yang berada di wilayah perbukitan, karena tingkat ketinggian datarannya sangat mendukung untuk pertumbuhan tanaman ini," jelas Muslim lagi.
Tambahnya lagi, mengenai produksi pala di Aceh Utara saat ini adalah 35 ton/tahun, yang dibudidayakan oleh 448 petani, sedangkan harga pala saat ini di tingkat petani Rp35 ribu/Kg.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018
Kasi Perlindungan Tanaman dan Pengembangan Lahan pada Dinas Perkebunan dan Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPPKH) Kabupaten Aceh Utara, Muslim di Lhokseumawe, Rabu mengatakan, tanaman pala ternyata cocok di daerah ini dan hampir sama dengan Aceh Selatan.
Kabupaten Aceh Selatan merupakan sentra produksi tanaman pala terbesar di Aceh. Dana selama ini hanya daerah itu yang cocok ditanami komoditas ekspor tersebut.
Sebutnya, tingginya animo masyarakat petani di Aceh Utara yang ingin mengembangkan tanaman tersebut, diketahui dengan banyaknya masyarakat yang bertanya dan juga malah meminta bibit untuk dibudidayakan.
Dari sejumlah alasan masyarakat mengembangkan budidaya pala, Muslim menambahkan, karena tanaman pala tidak susah dalam merawatnya.
Selain itu, serangan hama juga sangat kurang terhadap tanaman ini, begitu juga dengan harga yang bagus.
"Beberapa faktor, seperti mudahnya perawatan tanaman serta kurangnya serangan hama dan juga memiliki harga yang bagus, menjadi motivasi bagi masyarakat untuk membudidayakan tanaman ini," ujar Muslim.
Sambung Muslim lagi, untuk jumlah areal tanaman pala saat ini di Aceh Utara seluas 156 hektare yang tersebar di beberapa kecamatan dalam wilayah Aceh Utara, seperti Kecamatan Nisam Antara, Sawang, Kuta Makmur, Baktya, Syamtalira Aron dan Tanah Luas.
"Untuk persebaran tanaman pala di Aceh Utara, terdapat di sejumlah kecamatan yang berada di wilayah perbukitan, karena tingkat ketinggian datarannya sangat mendukung untuk pertumbuhan tanaman ini," jelas Muslim lagi.
Tambahnya lagi, mengenai produksi pala di Aceh Utara saat ini adalah 35 ton/tahun, yang dibudidayakan oleh 448 petani, sedangkan harga pala saat ini di tingkat petani Rp35 ribu/Kg.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018