Lhoksukon (Antaranews Aceh) - Kontraktor di Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, mengeluhkan naiknya harga material besi hampir mencapai 20 persen sejak dua bulan terakhir, mereka menduga ada permainan harga di tingkat hulu.

"Dua bulan lalu harga besi berdiameter 10 mm hanya Rp48 ribu/batang, tetapi kini menjadi Rp57 ribu/batang, atau alami kenaikan sekitar 18 persen lebih," keluh seorang kontraktor, Reza Angkasah di Lhoksukon, Senin.

Ia memperkirakan, harga besi ini akan terus mengalami kenaikan.

Menurut Reza, ini cukup merepotkan karena kenaikan mencapai Rp9.000/batang. Apalagi besi dimaksud merupakan salah satu material utama pada suatu bangunan.

"Harga besi kita prediksi akan terus alami kenaikan. Terlebih pada Mei 2018 mendatang, sejumlah proyek pemerintah dari sumber APBA, APBK hingga proyek dana desa mulai dikerjakan," sebut Reza pula.

Para kontraktor, kata dia, tentu saja harus sebisa mungkin memanfaatkan biaya anggaran pembangunan proyek sesuai kontrak yang disepakati. Jika tidak, rekanan akan merugi. Terlebih, bila harga besi ini akan naik lagi saat pembangunan dikerjakan nantinya.

Dia mengaku tidak mengetahui penyebab naiknya harga besi itu, namun demikian pihaknya menduga ada permainan di tingkat hulu yang menyebabkan harga pasar menjadi mahal atau naik.

Anggota Asosiasi Kontraktor Aceh (AKA) Kabupaten Aceh Utara itu mengaku kerap memonitor harga material bangunan, salah satunya adalah besi yang mulai naik sejak awal 2018.

"Kita meminta pemerintah melakukan pengawasan atau penertiban terhadap harga material bangunan tersebut. Jika harga terus naik, kita memprediksi pembangunan di Aceh akan macet. Besi adalah material penting pada bangunan," jelas Reza.

Seorang pedagang bahan bangunan di Pantonlabu, Kecamatan Tanah Jambo Aye, Doni, membenarkan harga besi alami kenaikan secara berangsur-angsur sejak dua bulan terakhir.

Untuk permintaan, sebut dia, saat ini alami penurunan.

"Besi memang alami kenaikan harga, contohnya besi berdiamter 10 mm sebelumnya Rp48 ribu/batang menjadi Rp57 ribu/batang, atau naik sekitar Rp9.000/batang. Sedangkan harga paku malah turun sekitar Rp15 ribu per kotak," katanya.

Soal turunnya permintaan besi, Doni menduga, itu terjadi akibat proyek pemerintah di daerah itu belum mulai dikerjakan, di samping banyak toko bangunan sudah bertebaran di tingkat desa.

Saat ini, sebut Doni, tak hanya besi, semen juga minim permintaan dimana harga belinya masih stabil, yakni Rp52 ribu per kantong.

Pewarta: Zubir

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018