Banda Aceh (ANTARA) - Anemia bukanlah suatu penyakit, melainkan gejala atau tanda dari suatu penyakit sehingga upaya pencegahan harus mengetahui terlebih dulu etiologi (sebab) munculnya anemia dalam kondisi kesehatan seseorang.
"Artinya kita harus mencari etiologi anemianya dulu, bisa kurang zat besi, asam folat pada tubuh, infeksi, autoimun, dan banyak etiologi lainnya. Kalau etiologi itu kita koreksi, maka anemia pun otomatis akan terkoreksi," kata Dokter spesialis anak RSUDZA, Heru Noviat Herdata di Banda Aceh, Sabtu.
Heru menjelaskan etiologi yang paling banyak adalah ialah karena kekurangan zat besi dan upaya pencegahan yang umumnya dilakukan oleh dokter anak adalah trial therapy.
Terapi ini diberikan kepada anak-anak penderita anemia disertai dengan indeks eritrosit rendah yang disebut sebagai hipokrom mikrositik.
"Trial therapy yaitu pemberian preparat besi dan dievaluasi selama dua minggu, kalau dua minggu tidak ada perubahan atau perbaikan berarti dia anemia defisiensi zat besi," katanya.
Akan tetapi, kata dia, penyebab anemia juga bisa lebih dari satu. Oleh karena itu, orang tua harus benar-benar waspada dan rutin memeriksakan kesehatan anak untuk mengetahui kadar hemoglobin (Hb) cukup atau kurang.
Ia menyarankan sebaiknya pemeriksaan rutin dilakukan setahun sekali karena Hb yang rendah atau anemia yang ringan tidak menyebabkan gejala yang nyata karena anak masih bisa aktif bermain ataupun beraktivitas sehari-hari.
"Kalau anemia sudah berat itu Hb nya sangat-sangat rendah dan pada Hb yang kurang atau tidak sangat rendah itu pun sudah mengganggu tumbuh kembang anak," katanya.
Di samping itu, kata Heru, penyebab anemia bisa bawaan genetik dan juga bisa didapat. Salah satu contoh anemia faktor genetik ialah thalassemia, sedangkan anemia di dapat biasanya karena kekurangan zat besi.
Upaya pencegahan anemia genetik ini biasanya dilakukan dengan melakukan screening sebelum hamil untuk mengetahui apakah ada sifat kelainan bawaan yang menyebabkan anaknya anemia atau tidak.
"Kalau yang didapat juga kita melakukan pemeriksaan rutin dan kontrol karena biasa anemia itu baru diketahui saat pemeriksaan darah anak yang dalam kondisi sakit," katanya.