Takengon (Antaranews Aceh) - Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah mengungkapkan kawasan ekowisata Karang Ampar, Kecamatan Ketol, saat ini sudah layak jual sebagai tujuan wisata konservasi.

Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata pada Dinas Pariwisata Pemuda dan Olaharaga Aceh Tengah, Munawar Khalil di Takengon, Selasa, menyatakan, pihaknya telah melakukan ekspedisi pertama ke Karang Ampar, Minggu (22/4), untuk pengembangan ekowisata.

Menurutnya, Karang Ampar merupakan sebuah kawasan dengan kekayaan ekosistem yang masih terjaga dan dihuni oleh kawanan gajah liar sebagai aset berharga untuk dijadikan pusat konservasi dalam sebuah konsep ekowisata yang mengedepankan edukasi dan konservasi lingkungan.

"Kawasan Karang Ampar memiliki hamparan yang luas. Panorama alamnya sudah layak jual," kata Munawar.

Menurut Munawar, ekosistem kawasan Karang Ampar yang masih terjaga bahkan bisa dijadikan sebagai pusat ekowisata penting di Provinsi Aceh.

Keberadaan kawasan ini, kata dia, akan sangat istimewa untuk menarik minat kunjungan wisatawan khususnya para pegiat lingkungan, pecinta alam, dan kelompok sasaran lainnya yang menaruh kepedulian besar terhadap kelestarian lingkungan.

"Saat ini pemerintah hanya perlu memperbaiki infrastruktur jalan tepatnya pada ruas jalan di kawasan Timang Gajah menuju Kampung Karang Ampar," tutur Munawar.

Baca juga: Wisata Arung Jeram diminati di Aceh Tengah

Sedangkan untuk akses pengunjung menuju kawasan konservasi gajah liar dan satwa dilindungi lainnya yang masih banyak bisa ditemui di kawasan ini, Munawar, mengaku punya konsep tersendiri agar kawasan tersebut tetap terjaga dengan baik.

"Ini kawasan konservasi. Tidak sembarang kenderaan bisa mengakses. Disinilah letak peluang bagi masyarakat. Mereka bisa menyediakan mobil khusus untuk mengantarkan wisatawan ke sana," ujarnya.

Munawar menjelaskan bahwa dalam pengembangan kawasan ekowisata Karang Ampar ini, pemerintah hanya akan membangun fasilitas publik di perkampungan penduduk di Kampung Karang Ampar.

Hal itu, kata Munawar, dilakukan untuk tetap menjaga kawasan Karang Ampar tetap lestari seperti kondisinya saat ini dan terhindar dari kemungkinan kerusakan lingkungan dengan dimulainya kunjungan wisatawan ke sana.

"Yang paling realistis, kita akan bangun amenitas (sarana publik) hanya di perkampungan atau di pinggir jalan. Kita tidak akan membangun di habitat atau lintasan hewan-hewan tersebut," kata Munawar.

Lebih lanjut, Munawar mengaku dalam waktu dekat ini pihaknya bersama pihak terkait lainnya dan stakeholder di daerah akan mulai membahas upaya mempromosikan kawasan Karang Ampar menjadi tujuan ekowisata.

Baca juga: Pemkab Aceh Tengah tertarik pengembangan wisata paralayang

"Konsepnya sudah ada. Selanjutnya saya akan buat telaahan ke pimpinan dan akan melibatkan dunia usaha mulai dari travel agent hingga perhotelan. Tentu yang paling penting adalah kesediaan dan kesiapan masyarakat setempat," tutur Munawar.

Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Kabupaten Aceh Tengah, Andi Rahman, dalam hal ini mengatakan kawasan Karang Ampar memang memiliki potensi luar biasa untuk dikembangkan sebagai kawasan ekowisata.

Andi sendiri ikut dalam ekspedisi pertama ke kawasan Karang Ampar bersama tim Disparpora Aceh Tengah guna melalukan pemetaan wilayah tersebut untuk dikembangkan menjadi kawasan ekowisata.

"Saya sudah menjelajahi sebagian besar kawasan di wilayah Aceh Tengah. Saya berani bilang kalau Karang Ampar merupakan kawasan terbaik untuk ekowisata," tutur Andi Rahman.

Pewarta: Kurnia Muhadi

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018