Banda Aceh (Antaranews Aceh) - Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Darussalam Banda Aceh Prof Farid Wajdi Ibrahim meluncurkan klinik bimbingan dan konseling Islam di kampus tersebut.
"Klinik ini merupakan sebuah wadah praktikum bagi mahasiswa UIN Ar-Raniry yang nantinya akan dikembangkan menjadi klinik bimbingan dan konseling bagi masyarakat baik di kampus maupun masyarakat umum," kata Farid Wajdi Ibrahim di Darussalam, Banda Aceh, Rabu.
Pernyataan itu dismpaikannya di sela-sela penandatanganan naskah kerja sama yang dilakukan dirinya dengan Ketua Sains Spiritual Islam Institut (SSII) Regional Aceh, Ridwan Hasan dan turut disaksikan Wakil Rektor bidang kerja sama UIN Ar-Raniry, Prof Syamsul Rijal.
Ia menjelaskan klinik yang dikelola fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) terbentuk atas kerja sama antara UIN Ar-Raniry dengan Sains Spiritual Islam Institut (SSII).
Menurut dia, Lab yang bekerja sama dengan Sains Spiritual Islam Institut tersebut dapat menjadi bagian dari UIN Ar-Raniry untuk menyukseskan kegiatan tri dharma perguruan tinggi.
Rektor menambahkan klinik tersebut juga sebagai salah satu alternatif untuk mengobati orang yang bermasalah dengan jiwa, stres, trauma dan lainnya, sehingga temuan tersebut dapat dikembangkan secara nasional dan internasional.
"Untuk tahap awal, klinik tersebut masih menggratiskan biaya konsultasi dan bimbingan, namun ke depan jika harus berbayar juga dibenarkan, karena ada aturannya jika pun ingin dibisniskan," katanya.
Dekan FDK, Dr Kusmawati Hatta mengatakan, klinik tersebut dapat memberikan solusi kepada masyarakat dalam hal menyelesaikan masalah yang dihadapi, karena penanganan penyakit psikis-lah yang paling sulit ditangani.
"Klinik Konseling tersebut akan dijadikan sebagai wadah mahasiswa praktik, selain itu akan membuka layanan bagi individu dan umum, metode terapi yang digunakan adalah metode zikrullah," katanya.
Kusmawati menyebutkan setidaknya ada empat fungsi layanan konseling Islam tersebut, pertama untuk pencegahan, membantu pasien dalam menyembuhkan masalah, mengembangkan mental dan mempertahankan perilaku yang baik.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018
"Klinik ini merupakan sebuah wadah praktikum bagi mahasiswa UIN Ar-Raniry yang nantinya akan dikembangkan menjadi klinik bimbingan dan konseling bagi masyarakat baik di kampus maupun masyarakat umum," kata Farid Wajdi Ibrahim di Darussalam, Banda Aceh, Rabu.
Pernyataan itu dismpaikannya di sela-sela penandatanganan naskah kerja sama yang dilakukan dirinya dengan Ketua Sains Spiritual Islam Institut (SSII) Regional Aceh, Ridwan Hasan dan turut disaksikan Wakil Rektor bidang kerja sama UIN Ar-Raniry, Prof Syamsul Rijal.
Ia menjelaskan klinik yang dikelola fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) terbentuk atas kerja sama antara UIN Ar-Raniry dengan Sains Spiritual Islam Institut (SSII).
Menurut dia, Lab yang bekerja sama dengan Sains Spiritual Islam Institut tersebut dapat menjadi bagian dari UIN Ar-Raniry untuk menyukseskan kegiatan tri dharma perguruan tinggi.
Rektor menambahkan klinik tersebut juga sebagai salah satu alternatif untuk mengobati orang yang bermasalah dengan jiwa, stres, trauma dan lainnya, sehingga temuan tersebut dapat dikembangkan secara nasional dan internasional.
"Untuk tahap awal, klinik tersebut masih menggratiskan biaya konsultasi dan bimbingan, namun ke depan jika harus berbayar juga dibenarkan, karena ada aturannya jika pun ingin dibisniskan," katanya.
Dekan FDK, Dr Kusmawati Hatta mengatakan, klinik tersebut dapat memberikan solusi kepada masyarakat dalam hal menyelesaikan masalah yang dihadapi, karena penanganan penyakit psikis-lah yang paling sulit ditangani.
"Klinik Konseling tersebut akan dijadikan sebagai wadah mahasiswa praktik, selain itu akan membuka layanan bagi individu dan umum, metode terapi yang digunakan adalah metode zikrullah," katanya.
Kusmawati menyebutkan setidaknya ada empat fungsi layanan konseling Islam tersebut, pertama untuk pencegahan, membantu pasien dalam menyembuhkan masalah, mengembangkan mental dan mempertahankan perilaku yang baik.
Uploader : Salahuddin Wahid
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018