Kualasimpang (Antaranews Aceh) - Desa Tampur Paloh, Kabupaten Aceh Timur sempat menjadi pemberitaan di media beberapa lalu menyusul munculnya sesosok anak yang bisa mengembangkan energi alternatif.

Dekade dua tahun lalu salah seorang anak, Naufal Raziq (15), saat itu berstatus siswa MTs Negeri 1 Langsa membuat instalasi listrik dengan sumber listrik dari pohon kedondong hutan (spondias pinnata).

Manfaatnya di masyarakat tidak lebih dari tanaman pagar. Lalu PT Pertamina EP memberikan dukungan sebagai bentuk apresiasi kepada Naufal atas semangat dan kerja kerasnya mewujudkan mimpi menemukan energi alternatif berupa Tree Energy bagi masyarakat di Desa Tampur Paloh.

Dukungan dan bantuan pengembangan temuan Naufal berhasil menyabet penghargaan dalam ajang Teknologi  Tepat Guna (TTG) Provinsi Aceh disambut baik oleh Pertamina EP untuk membantu pengembangan dan penerapan hasil ujicobanya di beberapa rumah warga di Desa Tampur Paloh yang termasuk ke dalam kategori wilayah 3T (terdepan, terluar, tertinggal).

Menurut Pjs. PR Manager PT Pertamina EP, Roberth Marchelino Verieza, kepada aceh.antaranews.com, penemuan Naufal tersebut harus diuji coba untuk dapat dikembangkan dengan harapan menjadi energi alternatif dalam kehidupan masyarakat terpencil dan terisolir.

Seiring dengan berjalannnya waktu kendala yang dihadapi juga beragam karena daya listrik yang dihasilkan sangat bergantung pada kadar asam pohon kedondong, yang juga dipengaruhi oleh kondisi alam, cuaca, dan pohon itu sendiri.

"Kami mengapresiasi temuan Naufal ini dengan membantu mengembangkan dan mengaplikasikan ke masyarakat yang membutuhkan. Namun demikian, berdasarkan hasil penelitian BPPT, Pihak Pertamina dan warga Tampur Paloh sepakat memutuskan untuk menghentikan program Tree Energy karena arusnya yang masih sangat kecil dan masih belum stabil," ujar dia.

Lebih lanjut, Kepala Desa Tampur Paloh, Ali Nafiah, menerangkan bahwa saat ini sedang dikembangkan pembangkit listrik tenaga mikrohidro di Desa Tampur Paloh melalui dana desa yang digelontorkan oleh pemerintah.

Dalam rangka mendukung nawa cita pemerintah dan pengembangan wilayah 3T, PT Pertamina EP tidak hanya terfokus di Program Tree Energy sebagai energi alternatif, melainkan adanya beberapa program Tanggung Jawab Sosial dan LIngkungan (TJSL) lainnya di Desa Tampor Paloh mencakup bidang pendidikan, ekonomi, kesehatan dan infrastruktur.
Seorang staf Pertamina EP Rantau memberikan penyuluhan kepada pelajar Sekolah Yayasan Merdeka (YAMA) di Desa Tampur Paloh, Selasa (17/4). (Foto Antara Syawaluddin)
Siekula Aneuk Nanggroe atau Sekolah Anak Negeri merupakan program hasil kerjasama PT Pertamina EP dengan Yayasan Anak Merdeka sejak tahun 2016 untuk mendirikan Sekolah Menengah Atas (Madrasah Aliyah) serta mengelola SMP bagi anak-anak Desa Tampor Paloh yang sebelumnya harus menyusuri sungai puluhan kilometer untuk dapat melanjutkan pendidikan.

Hingga kini Siekula Aneuk Nanggroe memiliki tiga ruang belajar, perpustakaan, asrama sekolah bagi para siswa-siswi dan guru. Dengan fundraising, pengelola sekolah juga telah terampil melakukan pertanian organik dan peternakan sebagai tambahan biaya operasional disamping program voluntary yang dilakukan pekerja PT Pertamina EP.

Dalam bidang ekonomi, diinisiasi program kerajinan anyaman purun/pandan berduri ditujukan bagi kaum wanita Desa Tampur Paloh melalui kelompok "Mude Sedang".

Di bidang kesehatan, telah dilaksanakan program Posyandu Mandiri dengan program pelatihan kader, bantuan peralatan posyandu, dan bantuan alat permainan edukatif bagi murid PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini).

Selain itu diselenggarakan juga program PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) melalui jambanisasi yang digalakkan oleh PT Pertamina EP dan TNI.

Selanjutnya program yang dilakukan pada tahun 2018 antara lain PT Pertamina EP, TNI, dan warga Desa Tampur Paloh bersama-sama membangun jalur pipanisasi air sepanjang 3 Km dengan 500 meter menggunakan pipa ukuran 4 inchi dan sepanjang 2.500 meter menggunakan pipa ukuran 3 inchi sehingga air yang mengalir lebih optimal dan lebih banyak lagi warga yang merasakan manfaatnya. Sebelumnya air yang mengalir ke desa tidak optimal karena hanya menggunakan pipa 1,5 inch.

Salah seorang tokoh Agama Tampur Paloh, Tgk  Hasbi mengungkapkan bahwa berkat adanya bantuan pipanisasi tersebut, seluruh warga di sini sangat terbantu.

"Dari tahun 2011 kami sangat kewalahan dengan kondisi kekurangan air di Tampur Paloh terutama saat musim kemarau. Alhamdulillah semenjak program pipanisasi air pun berlimpah, kami berterima kasih kepada pihak Pertamina," ungkapnya.

Program-program TJSL PT Pertamina EP yang dipaparkan diatas merupakan perwujudan dari visi dan misi PT Pertamina EP sebagai anak perusahaan PT Pertamina (Persero) sekaligus kontraktor kontrak kerjasama dibawah SKK Migas yang mempunyai fokus usaha sektor hulu minyak dan gas bumi serta bertanggung jawab terhadap kegiatan operasi perusahaan kepada masyarakat dan lingkungan.

Profit, planet, dan people merupakan tiga pilar utama dalam pelaksanaan program perusahaan dengan senantiasa mendukung inovasi-inovasi di bidang energi dan pengembangan wilayah 3T.

 

Pewarta: Syawaluddin

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018