Banda Aceh (Antaranews Aceh) - Sejumlah masjid di Banda Aceh, Aceh menggelar daurah tahfiz atau menghafal Al Quran di bulan Suci Ramadhan 1439 Hijriah untuk menumbuhkan bibit-bibit hafiz di Aceh.

"Ada sekitar 300 orang, dari yang mengikuti pendaftaran 490 orang baik putera dan puteri," ujar Ketua Panitia Dauroh Al Quran Ramadhan Masjid Oman, Ustadz Mardani di Banda Aceh, Ahad.

Ia menjelaskan, peserta ini sudah mengikuti seleksi, terutama bacaan tawjid di daerah berjuluk "Serambi Mekkah" tersebut yang dilaksanakan 20 hari, terhitung 5 sampai 25 Ramadhan.

Mereka nantinya bakal digembleng 38 orang muhafiz dan muhafizah, terdiri dalam satu kelompok diasuh oleh seorang muhafiz atau muhafizah dengan menangani delapan orang santri atau peserta.

Selama menjalani kegiatan daurah tahfiz Quran di Masjid Al-Makmur, nama lain dari Masjid Oman, pihaknya memberikan kebebasan bagi peserta berupa karantina atau non karantina.

"Kita memang mengambil bibit-bibit yang memang bagus tawjid Al Qurannya, dan lengket dalam diri seorang santri baik dari dalam atau luar kota. Bukan cuma sekedar menghafal, tetapi bacaannya rusak," katanya.

"Peserta daurah kita, minimal berusia enam tahun dan maksimal 30 tahun. Rata-rata memiliki hafalan minimal juz 30, dan kemarin ada peserta kita maksimal hafal sekitar 25 juz," terang Mardani.

Penanggung Jawab Program Daurah Tahfidz Al Quran di Masjid Raya Baiturrahman, Munawir Darwis Lc mengatakan, program daurah tahfiz ini menjadi tradisi baru dan mulai diminati masyarakat.

Ia mengaku, baru pertama kali menggelar program ini selama bulan Ramadan yang diikuti sekitar 120 orang dari lintas usia dengan pembagian kelas penuh dan setengah hari.

"Kalau kita dimulai tanggal 1 hingga 20 Ramadan, dibagi dalam 11 kelas. Setiap kelas, dibimbing seorang tutor. Setiap tutor mengawasi, dan membimbing 10 sampai 12 orang anak," ujar Munawir.

Sekretaris Panitia Dauroh Al Quran Ramadhan Masjid Oman, Raihan, menambahkan, diketahui bersama bahwa di Aceh sedang mengalami kekurangan imam-imam masjid.

Lazimnya para imam-imam muda asal Aceh banyak diundang ke negara di kawasan Asia Tenggara, seperti Malaysia, dan Brunei Darussalam, serta sejumlah daerah di Tanah Air untuk menjadi imam.

"Kegiatan kita ini, bukan untuk pertunjukkan. Tapi lebih difokuskan pada hafalan Al Quran sesuai dengan tawjid atau tartilnya," ungkap Raihan.
 

Pewarta: Muhammad Said

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018