Banda Aceh (ANTARA) - Daurah Al Quran Ramadhan 1445 Hijriah di Masjid Oman Al Makmur Banda Aceh resmi ditutup pada Rabu (3/4), setelah berlangsung selama 20 hari, dan berhasil membuat santri-santri mengkhatamkan hafalan Al Quran hingga 30 juz.
Ketua Panitia Mardani mengatakan daurah Al Quran itu diikuti 313 peserta. Hingga akhir kegiatan, ada santri yang berhasil mengkhatamkan muraja’ah hafalan 30 juz, ada juga yang menambah hafalannya.
“Ada juga peserta yang berhasil menambah hafalan baru sebanyak tujuh juz, yaitu melewati target dua juz,” katanya di Banda Aceh.
Baca juga: Puluhan santri Dayah IQ Aceh khatam hafal 30 juz selama Ramadhan, patut diapresiasi
Daurah Al Quran Ramadhan ditutup oleh Kepala Biro Keistimewaan Aceh dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Aceh Yusrizal Zainal. Turut hadir Ketua BKM Oman Al Makmur Jamil Ibrahim, Ketua Dewan Imam Masjid Oman Ustadz Fauzan Zakaria, Keuchik Gampong Bandar Baru Yuliansyah Yunus dan unsur lainnya.
Ketua Remaja Masjid Oman Al Makmur itu menambahkan para peserta dan para muhafidz dan muhafidzah terbaik tersebut diberikan penghargaan berupa bingkisan, tropi dan uang pembinaan.
“Pekerjaan rumah terbesar kami saat ini adalah melahirkan generasi penerus yang bisa menghadirkan program-program terbaik di masa mendatang, karena kepengurusan ini akan berakhir di tahun 2025,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua BKM Oman Al Makmur Jamil mengatakan pihaknya sangat mendukung seluruh kegiatan yang berlangsung selama Ramadhan, karena erat kaitannya dengan peningkatan amal dan ibadah.
Pihaknya juga mengapresiasi panitia dalam menyukseskan acara tersebut, serta pihak Bank Aceh yang telah mendukung berbagai kegiatan di Masjid Oman Al Makmur.
“Harapannya kelak imam-imam di masjid ini bisa berasal dari anak-anak binaan daurah ini,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Biro Isra Setda Aceh Yusrizal mengatakan acara ini sangat penting karena berkait dengan Al Quran. Ramadhan adalah bulan terbaik untuk memperbanyak interaksi dengan Al Quran, sehingga diharapkan para peserta untuk tidak cepat berpuas diri dengan hasil yang telah dicapai.
Ia juga mengajak para santri untuk ikhlas dalam menghafal, tidak semata ingin disebut sebagai hafiz, tapi harus karena Allah.
“Kita sudah menyelesaikan satu tahap, maka kita harus bersiap dengan tahapan berikutnya, membaca, menghafal, kemudian terus mengulang-ulang agar hafalan itu kuat,” ujarnya.
Baca juga: BKPRMI Aceh Timur tadarus Al Quran hingga khatam 30 Juz