Banda Aceh (ANTARA) - Sebanyak 13 santri dayah (pesantren) Insan Qur'ani Aceh Besar yang mengikuti program khusus daurah tahfidz ramadhan telah mampu mengkhatamkan hafalan Alquran 30 juz.
“Alhamdulillah, kami bersyukur dengan semua capaian tahun ini, mudah kedepan lebih baik lagi,” kata Ketua Bidang Pengembangan Tahfidz Dayah Insan Qurani Ustadz Afdhal Mufasir, di Aceh Besar, Sabtu.
Kegiatan tersebut berlangsung selama 15 hari, sejak 7 hingga 22 April 2022 di Kampus Dayah Insan Qurani YPUQ Aneuk Batee, Aceh Besar.
Adapun 13 santri tersebut yaitu Raisul Fadlan, Rifki Ziyad Farhani, Nisrina Wati, Arina Nabilatunnisa, Kayyisa Udzri dan Intan Saumi.
Kemudian, Muhammad Zhilaal, Muhammad Aufa Muhajir, Khansa Nabila Arina Putri, Sumayyah binti Heldi Syukriadi, Amalia Fitri, Reza Fahlevi dan Rizka Khairianur.
Selain 13 santri tersebut, juga ada 31 santri lainnya yang berhasil meningkatkan jumlah hafalannya di atas lima juz.
Dari santriwati, capaian terbaik diperoleh oleh Rizka Khairianur dengan total 11 juz dan dua lembar. Sedangkan dari santriwan diraih oleh Fahriza Hakim dengan capaian delapan juz dan dua halaman.
Ustaz Afdhal mengatakan, selama program berlangsung, panitia menampilkan perkembangan hafalan peserta secara terbuka melalui web insanqurani.net/daurah.
Hal itu dilakukan agar wali santri dapat ikut memantau secara langsung perkembangan harian hafalan anak mereka masing-masing.
"Capaian tahun ini jauh melampaui capaian program serupa pada ramadhan tahun lalu," ujarnya.
Ustadz Afdhal berharap, doa tulus dari wali santri dan semua pihak agar para mereka tetap istiqamah menjaga hafalannya. Sebab, perjalanan seorang hafidz adalah untuk membersamai Alquran dalam murajaah dan mentadabburinya seumur hidup.
“Kami juga berterima kasih atas dukungan wali santri dan semua pihak sehingga kegiatan ini dapat berlangsung dengan baik dan fokus hingga selesai. Alhamdulillah, doa sangat membantu anak-anak dalam mencapai hasil maksimal,” katanya.
Sementara itu, Pimpinan Dayah Insan Qurani Ustadz Muzakkir Zulkifli mengucapkan selamat kepada seluruh santri peserta daurah karantina ramadhan yang berlangsung di dayah setempat.
Dia berharap agar program ini betul-betul dapat meningkatkan semangat beribadah kepada Allah, menghidupkan suasana Alquran di manapun dan kapanpun, serta sebagai motivasi dalam meningkatkan kuantitas dan kualitas hafalan.
"Orang yang menghafal Alquran harus benar-benar selaras perbuatannya, dengan Alquran dan menjadi representasi yang baik dari Al-Quran. Inilah filosofi Insan Qurani,” demikian Muzakkir.