Meulaboh (Antaranews Aceh) - Pemerintah Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh telah turun langsung melakukan pencegahan dan penyelamatan terhadap tanaman padi petani yang terancam mati akibat diserang hama ulat dalam waktu dua pekan terakhir.

Kepala Dinas Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Aceh Barat, Ir Safrizal, di Meulaboh, Jum`at, mengatakan, setelah dilakukan pengamatan bahwa hama yang menyerang tersebut adalah Ulat Grayak (Spodoptera litura), bisa dibasmi dengan obat.

"Beberapa titik lokasi area tanaman padi yang diserang hama ulat kali ini sudah dibantu. Data yang sudah kita terima dari laporan masyarakat serangan hama terjadi di Kecamatan Woyla Barat dan Woyla Induk dengan luas sekitar 2 hektare,"katanya.

Safrizal, menyampaikan, pihaknya masih terus melakukan pemantuan dan menerima laporan dari petani yang mengalami ancaman dari serangan hama ulat dari semua kawasan sentra pertanian tanaman pangan di daerah sempat.

Jenis hama tersebut dapat menyerang tanaman apapun, termasuk tebu, jagung, jeruk bawang, dan padi yang merupakan tanaman paling rentan diserang hama tersebut, sebagaimana yang terjadi di beberapa area pesawahan di daerah setempat.

Safrizal, menyampaikan, ulat grayak biasanya menyerang tanaman padi pada saat area pesawahan dilanda kekeringan, bukan saat sawah kelebihan air, saat cuaca terik hama itu bersembunyi di dalam tanah dan keluar pada saat malam hari mencari makanan.

"Serangan hama ulat grayak ini malam hari, kalau siang dia bersembunyi dalam tanah. Sejenis penggerek juga hampir sama seperti hama keong emas kalau dibiarkan akan terus meluas karena bisa berpindah - pindah mencari makanannya,"jelasnya.

Safrizal, memintakan kepada petani tidak pasrah menghadapi ancaman ulat tersebut, namun diminta segera melaporkan kepada Balai Penyuluh Pertanian (BPP) disetiap kecamatan, atau pun langsung melaporkannya ke dinas pertanian.

Pihaknya telah mempersiapkan stok obat pembasmia hama ulat tersebut di dinas dan sebagian juga telah disalurkan melalui BPP kepada petanu di kawasan yang sudah melapor terjadi serangan hama ulat tersebut.

"Kami mengharapkan kepada petani jangan hanya pasrah, segera laporkan kepada BPP ataupun langsung ke dinas biar segera kita bantu. Kita telah menyediakan stok obat - obatan pembasmi hama tersebut,"harapnya.

Hampir dua pekan ini, hama ulat menyerang tanaman padi di Kabupaten Aceh Barat yang masih berusia sekitar 40 hari, hama menggerogoti tanaman hingga menyisakan akar batang seperti yang terjadi di Desa Kulam Kaju, Kecamatan Woyla Barat.

Syarifuddin, petani Desa Kulam Kaju, menyampaikan, serangan hama tidak tanggung - tanggung, seluruh batang tanaman padi digerogoti ulat hingga menyisakan akar batang dan anehnya serangan ulat tersebut hanya terjadi pada malam hari.

"Hama ulat itu merusak tanaman dengan memakan secara keseluruhan batang padi yang baru tanam dan berusia empat puluh hari. Sulit kita basmi karena ulat merusak pada malam, kalau siang hari ulat itu menghilang dari sawah,"katanya.

Saat ini kondisi daerah setempat dalam beberapa pekan terkahir cenderung panas karena sudah memasuki musim kemarau, namun juga sesekali terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang pada malam hari.

Kondisi cuaca yang tidak menentu demikian, merupakan waktu munculnya serangan ulat grayak pada tanaman padi berusia 40 hari, terutama pada area pesawahan yang kondisinya tanah sawahnya lembab saat dilanda musim kekeringan/ kemarau panjang.


(KR-ANW).

(T.KR-ANW/B/B012/C/B012) 22-06-2018 20:00:49

Pewarta: Anwar

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018