Lhokseumawe (Antaranews Aceh) - Harga beras di sejumlah pasar dalam wilayah Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh, bergerak naik, seiring menipisnya stok gabah di tingkat petani.

Pemantauan di pasar Kota Lhokseumawe, Selasa, kenaikan harga beras yang rata-rata Rp5.000 setiap karungnya (isi 15 Kg) telah terjadi hampir tiga pekan lalu, setelah Idul Fitri 1439 Hijriah.

Menurut salah seorang pedagang, Andri, harga beras mulai naik sejak tiga pekan lalu. Naiknya harga beras itu, terjadi pada semua jenis dan merek beras.

Seperti harga beras jenis beras Jongkong atau metek Rajawali, saat ini di Lhokseumawe untuk jenis tersebut harganya sekitar Rp160 ribu/karung, sedangkan sebelumnya hanya Rp155 ribu/sak.

Ia menyebutkan, beras tersebut merupakan jenis menengah ke atas yang biasa dikonsumsi masyarakat pada umumnya, sedangkan jenis biasa seperti merek Sendok dan sejenisnya, harganya Rp150 ribu.

Dikatakan, lonjakan harga beras tersebut, karena menipisnya stok gabah pada petani, yang dikarenakan berakhirnya masa panen secara serentak beberapa waktu lalu di sejumlah daerah sentra pertanian di Aceh Utara dan sekitarnya.

Ia juga menambahkan, harga beras diperkirakan akan terus naik, karena di beberapa daerah yang sering memasok kebutuhan beras ke Lhokseumawe, sedang memasuki masa tanam, sehingga berdampak terhadap lamanya menunggu masa panen raya kembali.

Pewarta: Mukhlis

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018