Singkil (Antaranews Aceh) - Para petani kelapa sawit di Kabupaten Aceh Singkil meminta Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) proaktif mengatasi anjloknya harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit dalam beberapa pekan ini.
Ketua Kelompok Tani Kelapa Sawit "Malum Leja", Aslim Kombih kepada wartawan di Singkil, Kamis, mengatakan, para petani prihatin dengan anjloknya harga TBS kelapa sawit menjadi Rp700 hingga Rp850/kg yang sebelumnya Rp1.000 hingga Rp1.200/kg.
"Hal ?itu tidak lain adalah dampak dari turunnya harga penerimaan sawit di tingkat Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PMKS) di Aceh Singkil," ujar Ketua Kelompok Tani binaan PT Lembah Bhakti itu.?
Aslim berharap wadah Apkasindo Aceh Singkil setempat proaktif dalam mengatasi masalah yang meresahkan perekonomian masyarakat karena Apkasindo adalah satu-satunya organisasi yang dapat menjembatani pemerintah ke sejumlah perusahaan HGU yang beroperasi di Aceh Singkil.
"Saya berharap Apkasindo berpihak kepada masyarakat sehingga tidak terkesan pasif alias vakum," ujar Aslim.
Asli Kombih mengakui indeks harga yang ditetapkan sejumlah PMKS di Aceh Singkil acuannya dari harga pasar global, namun pihaknya tidak mempunyai akses untuk mengetahui turun atau naiknya harga crude palm oil (CPO) di tingkat pasar dunia.
Ia berpendapat permasalahan itu kerap terjadi akibat biaya ekspor kabarnya naik menjadi 15 persen, kurangnya permintaan dari Uni Eropa karena biasanya daerah tersebut sedang panen komoditas bunga matahari dan kedelai.?
"Namun berkurangnya ekspor produk CPO Indonesia ke Uni Eropa tidak serta merta mempengaruhi industri negara empat musim tersebut," imbuhnya.
Padahal, tutur mantan Kepala Bappeda Aceh Singkil itu, ekspor kelapa sawit Indonesia, khususnya di Sumatera banyak dikirim ke China dan India.
"Kejadian ini berulang kali selama 5 tahun terakhir ini, yang parahnya sejak 2013 harga sawit di Singkil di tingkat masyarakat pernah mencapai Rp450/kg," ujarnya.
Artinya, pihak petani menginginkan keterbukaan perusahaan, berapa sebenarnya harga ekspor sawit, siapa-siapa penjualnya. Dalam hal ini Apkasindo yang bermitra dengan pemerintah menjembatani agar industri hilir sawit diperbanyak dan persentase ekapornya dikurangi, kalau bisa kandungan biodiesel pada CPO ditingkatkan.
"Saya berharap Apkasindo Singkil dan Provinsi jangan pasif dan segera proaktif memihak kepada petani. Selain itu hasil ekpor turun bisa mereka kurangi pos cost mereka, tapi jangan dibebankan kepada petani, seperti pajak, karena pajak juga belum ada akses," katanya.
Menurut informasi yang dihimpun wartawan, anjloknya harga TBS berdasarkan laporan terbaru Aceh Singkil data aplikasi (Asida) ?online yang di pantau Selasa tentang Harga komoditi Kelapa Sawit yakni pada PMKS PT Lembah Bhakti yang akhir Juni Rp1.575/Kg menurun menjadi Rp1.130/Kg di awal Juli.?
Selanjutnya PT Nafasindo yang sebelumnya Rp1.500 di awal Juli menjadi 1.270/kg.?
Kemudian PMKS PT Delima makmur, PT Ensem Lestari, PT Runding Persada Putra, dan PT Socfindo di awal bulan Juli ini, belum ada laporan terbarunya.
Salah seorang petani Sawit di Desa Pemuka, Aceh Singkil Lembong kepada wartawan mengatakan harga penjualan buah di tingkat petani beberapa pekan ini masih bertahan Rp850/Kg.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018
Ketua Kelompok Tani Kelapa Sawit "Malum Leja", Aslim Kombih kepada wartawan di Singkil, Kamis, mengatakan, para petani prihatin dengan anjloknya harga TBS kelapa sawit menjadi Rp700 hingga Rp850/kg yang sebelumnya Rp1.000 hingga Rp1.200/kg.
"Hal ?itu tidak lain adalah dampak dari turunnya harga penerimaan sawit di tingkat Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PMKS) di Aceh Singkil," ujar Ketua Kelompok Tani binaan PT Lembah Bhakti itu.?
Aslim berharap wadah Apkasindo Aceh Singkil setempat proaktif dalam mengatasi masalah yang meresahkan perekonomian masyarakat karena Apkasindo adalah satu-satunya organisasi yang dapat menjembatani pemerintah ke sejumlah perusahaan HGU yang beroperasi di Aceh Singkil.
"Saya berharap Apkasindo berpihak kepada masyarakat sehingga tidak terkesan pasif alias vakum," ujar Aslim.
Asli Kombih mengakui indeks harga yang ditetapkan sejumlah PMKS di Aceh Singkil acuannya dari harga pasar global, namun pihaknya tidak mempunyai akses untuk mengetahui turun atau naiknya harga crude palm oil (CPO) di tingkat pasar dunia.
Ia berpendapat permasalahan itu kerap terjadi akibat biaya ekspor kabarnya naik menjadi 15 persen, kurangnya permintaan dari Uni Eropa karena biasanya daerah tersebut sedang panen komoditas bunga matahari dan kedelai.?
"Namun berkurangnya ekspor produk CPO Indonesia ke Uni Eropa tidak serta merta mempengaruhi industri negara empat musim tersebut," imbuhnya.
Padahal, tutur mantan Kepala Bappeda Aceh Singkil itu, ekspor kelapa sawit Indonesia, khususnya di Sumatera banyak dikirim ke China dan India.
"Kejadian ini berulang kali selama 5 tahun terakhir ini, yang parahnya sejak 2013 harga sawit di Singkil di tingkat masyarakat pernah mencapai Rp450/kg," ujarnya.
Artinya, pihak petani menginginkan keterbukaan perusahaan, berapa sebenarnya harga ekspor sawit, siapa-siapa penjualnya. Dalam hal ini Apkasindo yang bermitra dengan pemerintah menjembatani agar industri hilir sawit diperbanyak dan persentase ekapornya dikurangi, kalau bisa kandungan biodiesel pada CPO ditingkatkan.
"Saya berharap Apkasindo Singkil dan Provinsi jangan pasif dan segera proaktif memihak kepada petani. Selain itu hasil ekpor turun bisa mereka kurangi pos cost mereka, tapi jangan dibebankan kepada petani, seperti pajak, karena pajak juga belum ada akses," katanya.
Menurut informasi yang dihimpun wartawan, anjloknya harga TBS berdasarkan laporan terbaru Aceh Singkil data aplikasi (Asida) ?online yang di pantau Selasa tentang Harga komoditi Kelapa Sawit yakni pada PMKS PT Lembah Bhakti yang akhir Juni Rp1.575/Kg menurun menjadi Rp1.130/Kg di awal Juli.?
Selanjutnya PT Nafasindo yang sebelumnya Rp1.500 di awal Juli menjadi 1.270/kg.?
Kemudian PMKS PT Delima makmur, PT Ensem Lestari, PT Runding Persada Putra, dan PT Socfindo di awal bulan Juli ini, belum ada laporan terbarunya.
Salah seorang petani Sawit di Desa Pemuka, Aceh Singkil Lembong kepada wartawan mengatakan harga penjualan buah di tingkat petani beberapa pekan ini masih bertahan Rp850/Kg.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018