Singkil (Antaranews Aceh) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kabupaten Aceh Singkil memasang perangkap buaya di tambak (kolam), karena sering muncul ke permukaan air mengancam keselamatan warga sekitar.

Kepala BKSDA Resor Konservasi wilayah 18 Aceh Singkil, Sutikno di Singkil, Kamis, mengatakan, pihaknya memasang perangkap berdasarkan laporan salah seorang Kepala Dusun Pulosarok, bahwa tambak mereka sering munculnya seekor buaya ke tepi darat tambak.

"Menyahuti laporan warga yang meresahkan bahwa buaya yang sering muncul diperkirakan berukuran 1,5 meter, pihak kami segera memasang perangkap guna menghindari hal-hal yang tak diinginkan," ujarnya.

Tambak ikan tersebut, baru saja dilakukan pembekoan untuk memperdalam dan memperluas area sepekan ini, namun belakangan warga sekitar dan pengelolanya sering mendapati munculnya buaya ke darat.

"Menanggapi hal itu pihak BKSDA wilayah Resor 18 berinisiatif harus segera mengevakuasi buaya muara tersebut untuk diamankan dari pemukiman masyarakat," ujarnya.

Lamanya pemasangan perangkap, belum bisa dipastikan namun bila malam ini berhasil didapat, pihaknya ?segera sudahi dan mengamankan hewan buas tersebut ke tempat yang aman.

Di sisi lain, Nurdin, penjaga tambak di halaman belakang Masjid Baitushalihin mengaku tambak air payau diperkirakan ada 3 ekor, karena sering didapati muncul ke permukaan pada sore dan kadang malam, dengan ukuran yang berbeda.

Kemudian warga sekitar juga berempati untuk turut berusaha menangkap buaya menggunakan jaring, dan pada Kamis dini hari sekitar pukul 00.31 WIB, warga berhasil mengamankan anak buaya ukuran panjang 1,5 meter.

Hasil pantauan untuk mengamankan anak buaya tersebut, mengikat mulut dengan lakban hitam dan mengikat kaki dan ekornya. Dan selanjutnya akan diserahkan ke BKSDA setempat.

Pewarta: Khairuman

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018