Langsa (Antaranews Aceh) - Berdasarkan hasil survey dan pemantauan yang dilakukan Badan Narkotika Nasional (BNN) Pusat bersama BNN daerah, memasuki tahun 2018 terdapat sebanyak 4,6 juta penduduk Indonesia terjebak tindak kejahatan narkotika.
"Dari data itu ada yang terlibat sebagai pengedar maupun pengguna narkotika," kata Kepala BNN Kota Langsa, AKBP Navri Yulenny saat membacakan sambutan Kepala BNN Pusat, Komjen Pol Heru Winarko, pada acara kampanye stop narkoba dalam rangka Hari Anti Narkotika Internasional (Hani) tahun 2018, di aula Cakra Donya, Langsa, Kamis.
Menurutnya, kian hari pergerakan peredaran narkotika terus bertambah. Untuk mengantisipasi hal itu, aparat penegak hukum dan BNN terus menambah jumlah personel, guna mempersempit ruang gerak peredaran gelap narkotika tersebut.
Dimana, kata dia, peredaran gelap narkoba menyasar korban dari kalangan anak-anak, remaja dan generasi muda. Termasuk oknum Aparatur Sipil Negara (ASN), prajurit TNI, anggota kepolisian, kepala daerah hingga di lingkungan pesantren.
Selain itu, Navri menyebut, terdapat beberapa narkoba jenis baru atau New Psychoactive Substance (NPS). Sehingga menambah tantangan dan hambatan dalam upaya menanggulangi permasalahan narkoba.
"Data yang dirilis UNODC dalam Word Drug Repots 2017. Bahwa sejak 2009 hingga 2016, terdeteksi 739 jenis NPS yang beredar di dunia. Dimana, 71 jenis diantaranya telah beredar di Indonesia," papar Navri Yulenny.
Penyelundupan narkotiba, tambah dia, menggunakan jalur perairan terutama alur-alur sepanjang garis pantai yang tersebar di penjuru Tanah Air. Termasuk jalur 'tikus' yang ada di sekitaran pulau sumatera, termasuk Aceh.
Diakui Navri, perlu adanya keterlibatan semua pihak dalam perang melawan narkoba. Pihaknya, telah melakukan langkah preventif agar masyarakat kebal terhadap penyalahgunaan narkotika.
"Kegiatan kampanye stop narkoba melalui pagelaran seni ini juga bagian pencegahan dan memberi pemahaman kepada masyarakat terutama generasi muda di lingkungan sekolah," pungkas AKBP Navri Yulenny.
Kegaitan pentas seni terdiri dari Sahril Quran untuk tingkat umum atau kelompok organisasi masyarakat. Lomba tarian untuk pelajar SMP sederjat.
Kemudian, lomba drama/teater yang pesertanya pelajar srjolah menengah atas. Terakhir lomba baca puisi untuk tingkat sekolah dasar.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018
"Dari data itu ada yang terlibat sebagai pengedar maupun pengguna narkotika," kata Kepala BNN Kota Langsa, AKBP Navri Yulenny saat membacakan sambutan Kepala BNN Pusat, Komjen Pol Heru Winarko, pada acara kampanye stop narkoba dalam rangka Hari Anti Narkotika Internasional (Hani) tahun 2018, di aula Cakra Donya, Langsa, Kamis.
Menurutnya, kian hari pergerakan peredaran narkotika terus bertambah. Untuk mengantisipasi hal itu, aparat penegak hukum dan BNN terus menambah jumlah personel, guna mempersempit ruang gerak peredaran gelap narkotika tersebut.
Dimana, kata dia, peredaran gelap narkoba menyasar korban dari kalangan anak-anak, remaja dan generasi muda. Termasuk oknum Aparatur Sipil Negara (ASN), prajurit TNI, anggota kepolisian, kepala daerah hingga di lingkungan pesantren.
Selain itu, Navri menyebut, terdapat beberapa narkoba jenis baru atau New Psychoactive Substance (NPS). Sehingga menambah tantangan dan hambatan dalam upaya menanggulangi permasalahan narkoba.
"Data yang dirilis UNODC dalam Word Drug Repots 2017. Bahwa sejak 2009 hingga 2016, terdeteksi 739 jenis NPS yang beredar di dunia. Dimana, 71 jenis diantaranya telah beredar di Indonesia," papar Navri Yulenny.
Penyelundupan narkotiba, tambah dia, menggunakan jalur perairan terutama alur-alur sepanjang garis pantai yang tersebar di penjuru Tanah Air. Termasuk jalur 'tikus' yang ada di sekitaran pulau sumatera, termasuk Aceh.
Diakui Navri, perlu adanya keterlibatan semua pihak dalam perang melawan narkoba. Pihaknya, telah melakukan langkah preventif agar masyarakat kebal terhadap penyalahgunaan narkotika.
"Kegiatan kampanye stop narkoba melalui pagelaran seni ini juga bagian pencegahan dan memberi pemahaman kepada masyarakat terutama generasi muda di lingkungan sekolah," pungkas AKBP Navri Yulenny.
Kegaitan pentas seni terdiri dari Sahril Quran untuk tingkat umum atau kelompok organisasi masyarakat. Lomba tarian untuk pelajar SMP sederjat.
Kemudian, lomba drama/teater yang pesertanya pelajar srjolah menengah atas. Terakhir lomba baca puisi untuk tingkat sekolah dasar.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018