Banda Aceh (ANTARA Aceh) - Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Aceh mengajak para santri setempat terlibat aktif memerangi peredaran dan penyalahgunaan narkoba di provinsi ujung barat Indonesia tersebut.
"Kami mengajak santri di Aceh ikut bersama-sama memerangi peredaran dan penyalahgunaan narkoba, khususnya di lingkungan masing-masing," kata Kepala BNN Provinsi Aceh Brigjen Pol Faisal Abdul Naser di Langsa, Kamis.
Ajakan tersebut disampaikan Brigjen Pol Faisal Abdul Naser dalam kunjungannya ke Dayah Bustanul Umum Langsa. Kunjungan tersebut dalam rangka program saweu dayah di Provinsi Aceh.
Brigjen Pol Faisal Abdul Naser mengatakan, saweu dayah atau mengunjungi pesantren merupakan program BNN Provinsi Aceh menjalani kerja sama memerangi dan memberantas peredaran serta penyalahgunaan narkoba.
"Program saweu dayah ini lebih mengedepankan pendekatan berbasis kearifan lokal serta agama. Tujuannya ikut bersama-sama memberantas narkoba," kata Brigjen Pol Faisal Abdul Naser.
Jenderal bintang satu itu menyebutkan, santri-santri dayah merupakan benteng dan harapan bangsa untuk memastikan terwujudnya sumber daya manusia yang memiliki karakter, moral positif, serta bebas narkoba.
Brigjen Pol Faisal Abdul Naser menyebutkan, dirinya tidak rela mewarisi permasalahan narkoba kepada generasi penerus. Karena itu, dirinya akan terus berupaya sekuat tenaga memberantas narkoba di Bumi Serambi Mekkah.
"Tentunya, BNN tidak bisa bekerja sendiri tanpa dukungan seluruh komponen bangsa. Karenanya, saya mengajak para santri ikut berperan aktif memerangi peredaran dan penyalahgunaan narkoba," kata Brigjen Pol Faisal Abdul Naser.
Sementara itu, Direktur Sekolah Pemimpin Muda Aceh (SPMA) Roys Vahlevi menyatakan, kunjungan BNN ke pesantren atau disebut saweu dayah merupakan upaya positif dalam membentengi generasi muda terhadap bahaya narkoba.
"Kegiatan ini juga merupakan pendekatan berbasis kearifan lokal dan religi. Dan ini juga pendekatan efektif untuk mengajak generasi muda memerangi peredaran serta penyalahgunaan narkoba," kata Roys Vahlevi.