Banda Aceh (Antaranews Aceh) - Panglima Laot (lembaga adat laut) Lhok Lampuuk Kecamatan Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar, Imran menyatakan batu bara yang berasal dari Kapal Tongkang terhempas akibat angin kencang, Minggu (29/7), sudah mencemari kawasan laut dan wisata.

"Batu bara yang berasal dari Kapal Tongkang yang saat ini sudah terbelah kedua tersebut sudah mencemari kawasan laut Lhok Lampuuk dan lokasi wisata Lampuuk," kata Panglima Laot Lhok Lampuuk, Imran di Lampuuk, Senin.

Ia menjelaskan Kapal Tongkang batu bara yang terseret arus dan kini patah kedua dengan jarak sekitar 100 meter dari bibir pantai tersebut akan membawa material tersebut untuk PT Holcim perusahaan penghasil semen yang ada di Kecamatan Lhoknga tersebut.

Menurut dia kondisi kapal tongkat yang terhempas ke bibir pantai akibat angin kencang tersebut seharusnya mendapat respon cepat dari perusahaan terkait agar pencemaran lingkungan? yang terjadi tidak merambah ke kawasan lainnya.

"Dampak pencemaran lingkungan ini tidak hanya dialami oleh nelayan tapi juga pelaku usaha di kawasan wisata Pantai Lampuuk," katanya.

Ia mengatakan lokasi Kapal Tongkang yang kini patah kedua tersebut berada sekitar 100 meter dari bibir pantai dan masyarakat setempat banyak yang datang ke lokasi untuk menyaksikan kapal tongkang yang terhempas angin.

Ia menambahkan pihaknya akan menggelar rapat dengan para tokoh gampong/desa serta kemukiman guna membicarakan persoalan pencemaran lingkungan.

"Kami akan segera berembuk untuk membicarakan terkait langkah-langkah yang akan ditempuh serta rekomendasi apa saja yang akan disampaikan ke perusahaan yang bertanggungjawab," kata Imran.
 

Pewarta: Muhammad Ifdhal

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018