Meulaboh (Antaranews Aceh) - Harga jual daging di Pasar Bina Usaha Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh mulai mengalami kenaikan menjelang hari "meugang" atau hari penyembelihan menyambut Lebaran Idul Adha 2018.

Salah seorang pedagang di komplek pasar, Jupiadi di Meulaboh, Senin mengatakan, sudah menjadi tradisi atau kebiasaan setiap momen hari besar seperti lebaran maupun menyambut puasa, akan ada hari meugang atau pemotongan ternak besar.

"Sudah biasa pak, apalagi saat satu atau dua hari lebaran, maka harga jual daging pasti naik terus," katanya saat ditemui wartawan di lokasi pasar setempat.

Harga daging ternak besar sapi dan kerbau sudah diecer dengan harga Rp140.000/Kg, atau sudah berada pada posisi kenaikan harga senilai Rp10.000/Kg, karena pada hari normal untuk harga jual daging di lokasi pasar Meulaboh seharga Rp130.000/kg.

Kenaikan harga jual daging di daerah setempat, karena sudah berada sangat dekat dengan hari raya kurban atau hari raya Idul Adha 1939 Hijriah, sesuai kalender nasional untuk lebaran Idul Adha 2018, jatuh pada Rabu 22 Agustus 2018.

"Dua hari sebelum lebaran adalah hari meugang, tepatnya besok (Selasa) sudah merupakan hari meugang dan harga daging bisa jadi sampai Rp190 ribu per kilogram," ucapnya.

Sudah menjadi tradisi dan adat di tengah masyarakat Aceh, akan ada tradisi penyembelihan ternak besar - besaran menyambut hari lebaran, meski penyembelihan dapat ditemukan hampir disetiap sudut pasar dan perkampungan, tetapi harganya tetap saja selalu tinggi.

Jupianda mengatakan, dua hari sebelum lebaran, kenaikan harga daging yang sudah terjadi tidak begitu tinggi, namun diprediksi saat hari puncak meugang pada Selasa (21/8) dapat membuat harga daging tembus hingga Rp190.000/Kg.

Sebagai pedagang harian, Jupi mengungkapkan, kenaikan dipicu sebab maraknya pedagang musiman yang hanya menjual daging dalam waktu singkat yakni satu hari sajasaat puncak perayaan meugang menyambut lebaran Idul Adha.

"Harga normal hanya Rp120 per kilogram atau sampai Rp125 ribu per kilogram. Kami penjual tetap di sini tidak akan menaikan harga seperti para pedagang daging musiman yang akan berjualan disepanjang jalan pasar besok," tuturnya lagi.

Kata dia, pada hari sakral bagi masyarakat Aceh itu, tentu setiap masyarakat di daerah setempat akan membeli daging, sehingga harga jual sapi dan kerbau lokal juga akan melonjak, hal itu tentu saja memicu kenaikan harga daging di pasar.

Meskipun demikian, harga daging yang dijual oleh pedagang harian dengan musiman akan berbeda, karena para penjual daging musiman hanya meraup keuntungan sehari saja, sementara pedagang tetap tetap melayani pelanggan tetap dengan harga normal.

"Itu hanya berlaku pada saat meugang saja, usai lebaran harga daging tetap dijual pada harga standar, jadi yang naik pada pedagang musiman, sebab harga sapi dan kerbau juga naik, kalau kita sudah ada harga standar," katanya.

Pewarta: Anwar

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018