Banda Aceh (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut daging ayam ras menjadi penyumbang tertinggi angka deflasi secara month-to-month/mtm di Provinsi Aceh pada Agustus 2023, sehingga Aceh mengalami deflasi 0,15 persen pada bulan itu.
Statistisi Ahli Madya BPS Aceh Andariati Afrida di Banda Aceh, Jumat, mengatakan deflasi Aceh terjadi karena adanya penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) secara mont-to-mont/m-to-m gabungan dari tiga kota di Aceh, dari IHK sebesar 116,73 pada Juli 2023 menjadi 116,56 pada Agustus 2023.
“Komoditas yang memiliki andil dominan terhadap deflasi m-to-m yaitu daging ayam ras sebesar 0,12 persen,” kata Andariati Afrida.
Ia menjelaskan inflasi/deflasi Aceh diukur berdasarkan tiga kota. Pihaknya mencatat pada Agustus 2023, Kota Meulaboh terjadi inflasi sebesar 0,03 persen, Banda Aceh deflasi sebesar 0,27 persen, dan Lhokseumawe inflasi sebesar 0,06 persen.
Selain daging ayam ras, kata dia, komoditas yang juga memberi andil deflasi di Aceh yakni bawang merah 0,11 persen, jeruk 0,08 persen, udang basah dan ikan tongkol masing-masing 0,07 persen, jeruk nipis 0,05 persen, sabun mandi dan ayam hidup 0,02 persen serta ikan tuna dan bawang putih 0,01 persen.
“Sedangkan yang mengalami inflasi atau kenaikan harga pada Agustus 2023 di antaranya cabai merah 0,14 persen, beras 0,11 persen, angkutan udara 0,09 persen dan rokok kretek filter 0,02 persen,” ujarnya.
Selain Agustus, pada Maret dan April 2023 lalu, Aceh juga mengalami deflasi 0,51 persen dan deflasi 0,11 persen. Pada Maret, tarif angkutan udara menjadi penyumbang tertinggi angka deflasi yakni 17 persen. Sedangkan pada April penyumbang paling dominan cabai merah sebesar 0,18 persen.
Ia menambahkan, perkembangan harga berbagai komoditas di provisi paling barat Indonesia itu pada Agustus 2023 secara umum menunjukkan adanya penurunan.
Kata dia, deflasi secara m-to-m Aceh terjadi karena adanya penurunan harga dari indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,88 persen, perumahan, air, listrik dan bahan bakar 0,06 persen, dan perawatan pribadi dan jasa lainnya 0,30 persen.
“Sementara kelompok pengeluaran yang tidak mengalami perubahan yaitu kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga, kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan, serta kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya,” ujarnya.
Selain itu, kata dia, secara year-on-year/yoy, BPS mencatat Aceh mengalami inflasi sebesar 2,39 persen.
Angka ini juga didapatkan hasil gabungan tiga kota yaitu, secara yoy, Kota Meulaboh inflasi sebesar 2,17 persen, Banda Aceh sebesar 2,06 persen dan Lhokseumawe sebesar 3,20 persen.
Komoditas penyumbang inflasi paling dominan secara yoy di Tanah Rencong pada Agustus 2023 yakni cabai merah 0,81 persen, beras 0,41 persen dan rokok kretek filter 0,32 persen.
Baca juga: Harga beberapa komoditi turun, Aceh Tengah catat deflasi 1,50 persen
Baca juga: Inflasi Kota Banda Aceh turun menjadi 4,23 persen
Daging ayam ras penyumbang dominan deflasi di Aceh pada Juli
Jumat, 1 September 2023 16:05 WIB