Banda Aceh (Antaranews Aceh) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan hasil pantauan sensor modis yang menggunakan satelit menjumpai dua titik panas di wilayah Aceh.

"Sore ini, dua titik panas di Aceh. Jumlah ini turun satu titik dibandingkan pagi hari," ucap Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Blang Bintang, Zakaria Ahmad di Aceh Besar, Sabtu.

Ia mengatakan, kedua titik panas tersebut, terdeteksi oleh satelit baik Terra dan Aqua pada dua kabupaten di Aceh, yakni Pidie dan Aceh Besar.

Untuk Pidie, lanjutnya, titik panas terpantau di Kecamatan Padang Tiji. Sementara di Aceh Besar, titik panas terdeteksi di kecamatan yang rawan terbakar, yaitu Lembah Seulawah.

"Kedua titik panas ini menunjukkan tingkat kepercayaan masih rendah, dan belum patut di duga sebagai titik api baik di Padang Tiji maupun Lembah Seulawah," terangnya.

Seperti diketahui, BMKG Stasiun Meteorologi Blang Bintang pagi tadi menyebut, tiga titik panas berada di satu kecamatan yang sama, yakni Babul Rahmah di Kabupaten Aceh Tenggara.

Ada satu titik dari total tiga titik panas, diyakini sebagai titik api akibat kebakaran hutan dan lahan di wilayah pertanian dengan komoditas unggulan tanaman jagung.

"Tapi sore ini tepat pukul 17.00 WIB, sudah tidak terpantau lagi ketiga titik panas di Aceh Tenggara," tegas Zakaria.

Presiden Joko Widodo mengklaim, area kebakaran hutan dan lahan menurun signifikan bila dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, karena ketegasan untuk melindungi hutan dan lahan.

"Ketegasan tersebut tidak akan bisa maksimal tanpa dukungan dan partisipasi masyarakat," kata Presiden Joko Widodo dalam Pidato Kenegaraan dalam rangka hari Ulang Tahun ke-73 Kemerdekaan Republik Indonesia pada Sidang Bersama DPR dan DPD di Gedung MPR/DPR/DPD.

Presiden menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada aparat TNI/Polri, pemerinah daerah dan seluruh warga masyarakat yang dengan penuh dedikasi mencegah dan melawan ancaman kebakaran hutan.

"Dalam melakukan berbagai lompatan kemajuan, kita membutuhkan keberanian. Kita harus memiliki ketegasan untuk mengambil keputusan yang terbaik bagi kepentingan rakyat Indonesia, termasuk ketegasan untuk melindungi hutan dan lahan kita," tutur Presiden Jokowi.
 

Pewarta: Muhammad Said

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018