Aceh Singkil (Antaranews Aceh) - Dua orang nelayan tradisional Kabupaten Aceh Singkil, Provinsi Aceh yang dilaporkan hilang kontak beberapa hari lalu ditemukan selamat terdampar di pulau terluar di wilayah Provinsi Sumatera Utara.

"Suami saya sudah hubungi kemarin (Selasa) petang, kapal mereka kehabisan bahan bakar hingga kapalnya terdampar ke sebuah pulau," kata Hasmidar Boru Manulang, istri salah satu korban hilang kepada wartawan di Singkil, Rabu.

Ganti Marbun (49) dan Indra (30) hilang terdampar di Pulau Pini daerah Perbatasan Nias Selatan, Sumatera Utara dengan Sumatera Barat, keduanya tidak ?bisa melakukan komunikasi dengan keluarganya yang berada di Aceh Singkil, sehingga dilaporkan hilang.

Ganti Marbun bersama rekannya Indra hanyut ke Pulau Pini karena kehabisan bahan bakar, di saat bersamaan juga kondisi cuaca buruk, ombak besar disertai badai sejak Rabu (22/8) pekan lalu membuat kapal motor mereka terombang ambing.

"Suami saya, Ganti, akan diseberangkan dari Pulau Pini ke Air Bangis Kabupaten Pasaman Barat Provinsi Sumatera Barat sebelum diberangkatkan ke Aceh Singkil,"ujarnya mengutip komunikasi lewat telepon seluler dengan suaminya.

Baca juga: Dua pelaut Singkil hilang belum ditemukan

Hasmidar, mengatakan saat melaut suaminya membawa sembako, namun ?semuanya telah rusak dan basah setelah dihantam badai saat perjalanan ke resort penginapan Ujung Lolok, Pulau Banyak Barat, Aceh Singkil.

Dia terus bercerita, kedua nelayan itu terpaksa membuang barang sembako yang dibawanya, kecuali minuman kaleng dan pisang untuk mereka bertahan hidup selama tujuh hari terombang-ambing di laut.

"Keduanya akan diberangkatkan dari Air Bangis ke Kabuoaten Aceh Singkil melalui jalur darat lintas Sidempuan-Sibolga dengan mencarter mobil perjalanan selama sekira 14 jam," tambah Masarif, salah satu abang korban yang ditemui di Desa Pulo Sarok Singkil.

Ganti Marbun dan Indra hilang kontak sejak Rabu (22/8) pukul 16.00 WIB, keduanya tidak menghubungi keluarganya di darat setelah sehari melaut sehingga pihak keluarga pun berinisiatif untuk melakukan pencarian dengan Speedboat Dinas Perikanan.

Keluarga pelaut ini terputus komunikasi dengan kedua nelayan ini pada saat hendak mengantar bekal bahan pokok untuk dibawa ke Basecamp Ujung Lolok, Pulau Banyak Barat, setelah belanja di Pulo Sarok, Aceh Singkil, Provinsi Aceh.
 

Pewarta: Khairuman

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018