Singkil (Antaranews Aceh) - Dua orang pelaut asal Pulo Sarok, Kabupaten Aceh Singkil, Ganti Marbun (49) dan Indra (30) hingga kini belum ditemukan setelah tiga hari dikabarkan hilang di perairan Pulau Banyak.
Salah seorang keluarga korban, Masarif kepada wartawan di Singkil, Sabtu mengatakan, Ganti Berutu dan rekannya Indra hilang kontak sejak Rabu (22/8) pukul 16.00 WIB, setelah berangkat paginya pukul 10.00 WIB.
"Kami pihak keluarga sangat mengkhawatirkan keberadaan mereka dan saat ini mulai melakukan pencarian, karena pihak SAR tidak ada respon," ujarnya.
Kepastian mereka hilang, lanjutnya, diketahui setelah sehari mereka melaut dan hingga hari ketiga tak kunjung pulang ke rumah, sehingga pihak keluarga pun berinisiatif untuk melakukan pencarian, yang dibantu Speedboat Dinas Perikanan.?
Masarif berharap adiknya, Ganti Marbun dapat segera diketemukan jasadnya hidup atau mati, agar anak istrinya bisa melihat keadaannya.
Masarif mengatakan, Ganti Marbun menghilang pada saat hendak mengantar bekal bahan pokok untuk di bawa ke basecamp Ujung Lolok, Pulau Banyak Barat, setelah belanja di Pulo Sarok, Aceh Singkil, Provinsi Aceh.
Menurut informasi yang dihimpun wartawan, Edo, warga setempat juga mengeluhkan kinerja SAR perwakilan Pulau Banyak yang dinilai tidak melaksanakan tugas pencarian dengan alasan keterbatasan dana, sebab mereka hanya mau mencari turis yang hilang saja.
"Di hari yang sama 9 turis juga hilang kontak, setelah informasi keberadaan turis sudah di Pulau Ujung Lolok tim SAR malah menghentikan pencarian dan memilih mendatangi turis yang hilang kontak untuk foto-foto," kata Edo.
"Kalau begini kerja mereka, untuk apa ada SAR di sini," ungkapnya.
Sementara pihak Satgas SAR Pulau Banyak, Yudistira, dicoba d dihubungi wartawan melalui layanan Whatsap dan telepon seluler mengaku sudah berupaya juga melakukan pencarian, tiga hari terakhir.
Kemudian menjawab terkait keluarga korban, dan pengusaha basecamp Ujung Lolok mengeluhkan respon pencarian kedua korban, Yudistira enggan berkomentar lebih.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018
Salah seorang keluarga korban, Masarif kepada wartawan di Singkil, Sabtu mengatakan, Ganti Berutu dan rekannya Indra hilang kontak sejak Rabu (22/8) pukul 16.00 WIB, setelah berangkat paginya pukul 10.00 WIB.
"Kami pihak keluarga sangat mengkhawatirkan keberadaan mereka dan saat ini mulai melakukan pencarian, karena pihak SAR tidak ada respon," ujarnya.
Kepastian mereka hilang, lanjutnya, diketahui setelah sehari mereka melaut dan hingga hari ketiga tak kunjung pulang ke rumah, sehingga pihak keluarga pun berinisiatif untuk melakukan pencarian, yang dibantu Speedboat Dinas Perikanan.?
Masarif berharap adiknya, Ganti Marbun dapat segera diketemukan jasadnya hidup atau mati, agar anak istrinya bisa melihat keadaannya.
Masarif mengatakan, Ganti Marbun menghilang pada saat hendak mengantar bekal bahan pokok untuk di bawa ke basecamp Ujung Lolok, Pulau Banyak Barat, setelah belanja di Pulo Sarok, Aceh Singkil, Provinsi Aceh.
Menurut informasi yang dihimpun wartawan, Edo, warga setempat juga mengeluhkan kinerja SAR perwakilan Pulau Banyak yang dinilai tidak melaksanakan tugas pencarian dengan alasan keterbatasan dana, sebab mereka hanya mau mencari turis yang hilang saja.
"Di hari yang sama 9 turis juga hilang kontak, setelah informasi keberadaan turis sudah di Pulau Ujung Lolok tim SAR malah menghentikan pencarian dan memilih mendatangi turis yang hilang kontak untuk foto-foto," kata Edo.
"Kalau begini kerja mereka, untuk apa ada SAR di sini," ungkapnya.
Sementara pihak Satgas SAR Pulau Banyak, Yudistira, dicoba d dihubungi wartawan melalui layanan Whatsap dan telepon seluler mengaku sudah berupaya juga melakukan pencarian, tiga hari terakhir.
Kemudian menjawab terkait keluarga korban, dan pengusaha basecamp Ujung Lolok mengeluhkan respon pencarian kedua korban, Yudistira enggan berkomentar lebih.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018