Setelah melaksanakan Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-7 di Banda Aceh, Pemerintah Aceh akan kembali menggelar perhelatan akbar yang akan berlangsung di kawasan Tengah Aceh yakni dengan mengusung event Gayo Alas Mountain Internasional Festival (GAMIFest) 2018.

Kegiatan besar yang akan kembali menyita perhatian masyarakat dalam dan luar negeri tersebut akan berlangsung di empat kabupaten di kawasan tengah Aceh yakni Kabupaten Aceh Tengah, Kabupaten Bener Meriah, Kabupaten Gayo Lues dan Kabupaten Aceh Tenggara.

“Kegiatan Gayo Alas Mountain Internasional Festival (GAMIFest) merupakan pintu masuk untuk memulai program percepatan pembangunan di wilayah tengah Aceh,” kata Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Aceh, Nova Iriansyah.

Dirinya menaruh harapan besar terhadap pelaksanaan kegiatan yang menjadi awal atau pintu masuk untuk meningkatkan pembangunan di kawasan tengah Aceh berjalan sukses dan menjadi daya tarik bagi tamu dalam dan luar negeri untuk melancong ke daerah dataran Tinggi Gayo.

Pelaksana Tugas Gubernur Aceh tersebut juga mengatakan keempat wilayah yang akan digelar event internasional itu memiliki karakter budaya yang unik, potensi wisata serta agro industri yang cukup besar.

“Penyelenggaraan GAMI Festival 2018 tidak hanya untuk mewujudkan dataran tinggi Gayo sebagai kawasan dynamic agro-ecology dan penggerak ekonomi hijau (Green Economy) di Aceh, tapi juga bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan kawasan berbasis 3A (Agro Forestry, Agro Industry dan Agro Tourism) sesuai potensi daerah, dan mampu menempatkan dataran tinggi Gayo dalam peta destinasi pariwisata nasional,” katanya.

Ia menuturkan melalui kegiatan tersebut juga dapat mengembalikan citra dataran tinggi gayo khususnya dan Aceh umumnya sebagai destinasi wisata yang aman, nyaman dan menawan serta meningkatkan kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara ke dataran tinggi Gayo – Alas di masa mendatang.

“Kita berharap kegiatan wisata ini mampu mendorong pembangunan kawasan di poros tengah melalui kegiatan kepariwisataan, kebudayaan dan pertanian, khususnya agroindustri,“ katanya.

Nova Iriansyah mengatakan dirinya terus memantau dan menggelar rapat dengan Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA) terkait serta Pemerintah Daerah di empat kabupaten tersebut agar even yang digelar tersebut benar-benar mendapat dampak positif pada semua sektor ekonomi.

“Pelaksanaan GAMIFest harus benar-benar dipersiapkan dengan baik sehingga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi dan bisnis pariwisata di wilayah dataran tinggi Gayo,” katanya.


Selain menjadi pintu masuk untuk kawasan Tengah Aceh, event GAMIFest 20`18 yang akan berlangsung dari 14 September sampai 24 November 2018 tersebut juga akan memperkuat Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun Lhokseumawe sebagai program strategis pengembangan ekonomi di Aceh.

Ada pun serangkaian kegiatan yang akan digelar di event skala internasional tersebut meliputi launching, Destination Photo Contest, Opening Ceremony, Tarian Massal, Pawai Budaya Gayo Alas, Pentas Wonderful Gayo Alas, Handicraft and Photo Expo, Coffee and Culinary Festival, Lomba Perahu Tradisional, Jet Ski Exhibition, Paramotor Show, Camping 100 Tenda, Festival Panen Kopi, Expedisi Burni Telong, Takengon Rafting, Aceh Bike Cross Country, Gathering Pesona Indonesia, Pacu Kuda Tradisional, Aceh Trail Adventure, Festival Agara, Wisata Arung Jeuram, Pelatihan Pariwisata, Festival Budaya Saman dan atraksi menarik lainnya.

Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh, Amiruddin mengatakan penyelenggaraan GAMI Festival 2018 dapat menjadi atraksi wisata budaya yang bisa menarik minat setiap wisatawan, sekaligus memperkenalkan dataran tinggi Gayo – Alas sebagai destinasi wisata budaya dan petualang (adventure).

“Penyelenggaraan GAMI Festival 2018 dengan ragam pesona alam dan seni budaya dataran tinggi Gayo – Alas tidak hanya menjadi Top Event Aceh, sebaliknya menjadi Top Event Nasional yang didukung dengan ragam pesona alam dan budaya yang menjadi daya tarik wisatawan nusantara dan mancanegara, seperti Pesona Danau Lut Tawar, Pesona TNG Leuser, Pacuan Kuda Tradisional, Arung Jeuram, Wisata Kebun Kopi, Air Terjun, Wisata Kuliner, dan seni tradisi unik lainnya,“ kata Amiruddin. (Adv)

 

Pewarta: Muhammad Ifdhal

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018