Meulaboh (Antaranews Aceh) - Petani Desa Blang Beurandang, Kabupaten Aceh Barat mengadakan ritual doa bersama dalam rangkaian kenduri turun sawah menyusul memasuki musim hujan di daerah itu.

"Hari ini kita melaksanakan kenduri "tron u blang" (kenduri turun sawah), ini sebagai bentuk syukur kita dari hasil panen yang sudah kita laksanakan dan akan memasuki musim tanam selanjutnya," kata Abdullah, tokoh petani Desa Blang Beurandang, Kecamatan Johan Pahlawan di Meulaboh, Senin.

Di lokasi tersebut, petani membawa keluarga mereka. Mereka duduk berkumpul di atas rangkang terbuka membawa makanan serta alat kerja berupa, bajak, cangkul, parang, serta air mineral. Setelah doa bersama, mereka kenduri atau makan bersama-sama di tempat itu.

Berdasarkan perkiraan tertua dari kalangan petani, secara "keuneunong" atau perkiraan, daerah setempat akan masuk musim hujan dalam dua minggu ke depan. Petani sawah tadah hujan akan kembali membajak sawah untuk musim tanam rendengan.

Petani setempat tidak mengetahui, ketika ditanya apakah kegiatan tersebut berkaitan dengan peringatan Hari Tani Nasional 2018. Mereka adalah petani sekaligus menjadi buruh tani dengan usia yang rata-rata di atas 45 tahun.

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Aceh Barat Safrizal menyampaikan pemerintah daerah akan terus mendukung dan selalu bersama petani untuk mewujudkan kesejahteraan secara berkeadilan dan merata.

Pemkab Aceh Barat telah banyak memberikan perhatian kepada petani, antara lain melalui bantuan bibit, sarana dan prasarana pertanian, hingga infrastruktur dan pembukaan lahan.

"Sudah banyak program yang membangun ekonomi kerakyatan untuk petani, walaupun tidak 100 persen, mungkin hasil realisasinya sudah menyentuh 80 persen. Kita akan terus mendukung dan membantu apapun kebutuhan petani daerah kita," ujarnya.

Ia menuturkan bahwa Hari Tani Nasional 2018 di daerah itu tidak diperingati dengan kegiatan seremonial apapun oleh pemerintah.

Hal itu, kata dia, bukan berarti pemerintah sudah melupakan peringatan itu.

"Hanya saja banyak persoalan dan program yang lebih bermanfaat sedang dilakukan," katanya.

Ia menyatakan bahwa bantuan pemerintah kepada petani setempat itu bisa dirasakan manfaatnya oleh mereka.

"Saat ini yang saya teringat adalah pemberian program asuransi, dari tahun 2016 dilaksanakan sudah ada petani yang klaim atas kerugian sehingga pada 2018 ini jumlah kepesertaan asuransi sudah mencapai 200 orang," katanya.

Ia mengharapkan para petani terus bersemangat dalam mengolah lahan pertaniannya.

"Kalau pun ada persoalan-persoalan harap disampaikan kepada pemerintah agar dicarikan solusi," katanya.
 

Pewarta: Anwar

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018