Meulaboh (Antaranews Aceh) - Aktivitas pelayanan jasa penyeberangan dari Meulaboh Kabupaten Aceh Barat tujuan Sinabang Kabupaten Simeulue, tidak terpengaruh cuaca ekstrem yang saat ini melanda wilayah Aceh.

Kepala PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia perwakilan Meulaboh, Desrizal Marbeth di Meulaboh, Jum`at, mengatakan, Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Teluk Sinabang berhasil sandar dengan aman di Meulaboh.

"Yang menjadi persoalan selama ini adalah di kolam labuh Pelabuhan Meulaboh, tetapi hari ini kapal dapat sandar dengan aman sehingga berhasil menaikkan penumpang dan kendaraan, kemudian berlayar ke Sinabang pukul 14.30 WIB,"katanya.

Berbeda dengan beberapa keberangkatan sebelumnya, KMP Teluk Sinabang terpaksa berlabuh di perairan lebih aman, tepatnya di kawasan Ujong Kalak, karena kapal tidak bisa bertahan lama di kolam labuh pelabuhan penyeberangan Meulaboh.

Kapal feri berulang kali coba sandar menjemput calon pengguna jasa, tetapi tidak bisa karena kapal terhempas di sisi dermaga karena alun gelombang, hal itu berlangsung selama dua hari, hingga akhirnya kapal berlayar ke Sinabang tanpa muatan kendaraan.

KMP Teluk Sinabang melayani jasa penyeberangan dua kali dalam seminggu yakni hari Jum`at dan Minggu, keberangkatan dari Meulaboh pukul 14.00 WIB dan tiba di Sinabang Senin pagi, demikian pula jadwal sebaliknya.

"Hari ini kapal berhasil mengangkut penumpang berjumlah 200 - an orang dan 20 unit kendaraan campuran, baik roda dua, roda empat maupun roda enam. Tetapi masih ada yang tertinggal karena muatan kapal sudah maksimal,"sebutnya.

Desrizal berkata sebagai operator yang melayani jasa penyeberangan antar pulau, tentunya sangat mengutamakan keselamatan pelayaran, keselamatan kapal dan keselamatan penumpang adalah segala-galanya.

Selama ini yang menjadi hambatan untuk lintasan tersebut hanya di saat menurunkan pengguna jasa serta saat mengisi muatan di kolam labuh pelabuhan Meulaboh tidak tersedia tanggul penahan ombak untuk keamanan kapal.

Tidak jarang KMP Teluk Sinabang terbentur hingga tali tambatan kapal terputus dan berbahaya bagi kondisi kapal, karenanya disarankan harus ada pengaman semacam breakwater di pelabuhan setempat demiki keselamatan pelayaran.

"Kami tidak berwenang untuk mengusulkan itu (breakwater), kami hanya operator dan memang sangat membutuhkan dukungan untuk keselamatan pelayaran,"imbuhnya.

Dalam hal ini peran strategis dari Pemkab Aceh Barat sebagai pemilik daerah serta Pemerintah Kabupaten Simeulue sebagai pihak yang paling banyak menggunakan jasa penyeberangan lewat pelabuhan Meulaboh tujuan Sinabang.

Peran keduanya harus bersama - sama menjemput atau meloby pemerintah pusat agar memberikan kepedulian lebih untuk optimalisasi jasa penyeberangan untuk jalur lintasan tersebut sehingga aman untuk sebuah proses pelayaran.
 

Pewarta: Anwar

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018