Meulaboh (Antaranews Aceh) - Masyarakat dan petani di Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh bersepakat mulai turun sawah melakukan penanaman padi untuk musim tanam rendengan pada akhir Oktober 2018.
Kepala Bidang Tanaman Pangan pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, Aceh Barat, Thallea Nirfan, di Meulaboh, Minggu, mengatakan, semua itu beradasarkan hasil musyawarah semua kelompok tani di daerah itu.
"Hasil musyawarah dengan perwakilan kelompok petani, melahirkan kesepakatan jadwal untuk jadwal turun sawah pada akhir bulan Oktober ini, petani serentak turun untuk membajak tanah dahulu," katanya.
Kabupaten Aceh Barat merupakan daerah yang memiliki luas lahan pertanian tanaman padi yang cukup luas, target luas tanam pada musim tanam rendengan 2018 seluas 17.903 hektare.
Akan tetapi kendala selama ini dalam proses bercocok tanam adalah kekurangan sumber air dan area pesawahan banyak kriteria tadah hujan, sehingga untuk jadwal musim tanam selalu terbentur dengan kondisi cuaca.
Beruntung baru - baru ini, Aceh Barat dilanda banjir luapan sungai akibat tinginya curah hujan sehingga membuat seluruh area pesawahan sudah kelebihan air yang tergenang dari sisa banjir dan langsung dimanfaatkan untuk proses olah tanah.
"Ketersediaan air di sawah sudah tercukupi untuk memulai tahapan mengolah tanah. Apalagi, banjir luapan sungai yang terjadi beberapa hari terakhir hampir semua area sawah terendam, jadi airnya langsung dimanfaatkan petani," sebutnya.
Ia mencatat lebih dari 6.000 hektare lahan sawah terendam selama banjir dua pekan terakhir, namun semua itu memberi manfaat bagi petani yang akan segera membajak sawah dengan mesin hand traktor.
Walau pun ada sedikit luasan lahan pertanian padi yang masih dalam proses pascapanen terdampak, karena ada petani yang terlambat memasuki masa panen, akan tetapi tidak begitu luas dan tidak berpengaruh pada jumllah produksi pertanian secara umum.
Thallea, berkata, pemerintah melalui dana APBN telah menyiapkan benih padi unggul gratis untuk seluas 15.000 hektare sawah atau sebarat 375 ton benih yang disalurkan secara gratis dan akan dibagi awal bulan November 2018.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018
Kepala Bidang Tanaman Pangan pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, Aceh Barat, Thallea Nirfan, di Meulaboh, Minggu, mengatakan, semua itu beradasarkan hasil musyawarah semua kelompok tani di daerah itu.
"Hasil musyawarah dengan perwakilan kelompok petani, melahirkan kesepakatan jadwal untuk jadwal turun sawah pada akhir bulan Oktober ini, petani serentak turun untuk membajak tanah dahulu," katanya.
Kabupaten Aceh Barat merupakan daerah yang memiliki luas lahan pertanian tanaman padi yang cukup luas, target luas tanam pada musim tanam rendengan 2018 seluas 17.903 hektare.
Akan tetapi kendala selama ini dalam proses bercocok tanam adalah kekurangan sumber air dan area pesawahan banyak kriteria tadah hujan, sehingga untuk jadwal musim tanam selalu terbentur dengan kondisi cuaca.
Beruntung baru - baru ini, Aceh Barat dilanda banjir luapan sungai akibat tinginya curah hujan sehingga membuat seluruh area pesawahan sudah kelebihan air yang tergenang dari sisa banjir dan langsung dimanfaatkan untuk proses olah tanah.
"Ketersediaan air di sawah sudah tercukupi untuk memulai tahapan mengolah tanah. Apalagi, banjir luapan sungai yang terjadi beberapa hari terakhir hampir semua area sawah terendam, jadi airnya langsung dimanfaatkan petani," sebutnya.
Ia mencatat lebih dari 6.000 hektare lahan sawah terendam selama banjir dua pekan terakhir, namun semua itu memberi manfaat bagi petani yang akan segera membajak sawah dengan mesin hand traktor.
Walau pun ada sedikit luasan lahan pertanian padi yang masih dalam proses pascapanen terdampak, karena ada petani yang terlambat memasuki masa panen, akan tetapi tidak begitu luas dan tidak berpengaruh pada jumllah produksi pertanian secara umum.
Thallea, berkata, pemerintah melalui dana APBN telah menyiapkan benih padi unggul gratis untuk seluas 15.000 hektare sawah atau sebarat 375 ton benih yang disalurkan secara gratis dan akan dibagi awal bulan November 2018.
Editor : Heru Dwi Suryatmojo
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018