Medan (Antaranews Aceh) - Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama Sumut Heriansyah mengatakan bendera yang dibakar anggota Banser, bukan bendera milik Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), tetapi panji Rasulullah, yakni bendera warna hitam yang bertuliskan kalimat tauhid.

Heriansyah saat orasi pada unjuk rasa di Medan, Jumat, mengatakan Banser sengaja memperlihatkan kebenciannya kepada simbol suci agama Islam.

"Tindakan pembakaran bendera bertuliskan kalimat tauhid, dinilai sebagai penistaan. Dan bubarkan Banser," kata Ketua GNPF Ulama Sumut itu.

Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dadang Hartanto menghimbau kepada para pengunjuk rasa agar tetap menjaga ketertiban, dan keamanan ketika menyampaikan aspirasi.

Ribuan ummat Islam di Medan, Provinsi Sumatera Utara protes pembakaran bendera bertuliskan kalimat tauhid yang dilakukan anggota Banser, di Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat, Senin (22/10).

Ummat Islam yang terdiri kaum pria dan wanita, berkumpul di depan Masjid Al-Ma'shun Jalan Sisingamangaraja Medan dan langsung bergerak menuju Polda Sumatera Utara, Jumat.  
   
Petugas keamanan yang mendampingi pengunjuk rasa secara tertib itu, juga kelihatan menggunakan lobe (penutup kepala) dan sorban putih dililit di leher.

Aksi unjuk rasa damai itu, menggunakan transportasi mobil, becak mesin, sepeda motor memadati Jalan Sisingamangaraja Medan dan mendapat pengawalan ekstra ketat personil Polrestabes Medan.
 

Pewarta: Munawar Mandailing

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018